MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Sarpras (sarana dan prasarana) menjadi hal penting dalam menunjang proses perkuliahan. Ketika sarpras mengakomodir kebutuhan mahasiswa, maka proses pembelajaran semakin efektif.
Hal tersebut diutarakan oleh Muh. Ikhwan Zyafiq selaku Menrisbang (Menteri Riset dan Pengembangan) BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FIP (Fakultas Ilmu Pendidikan) UNM (Universitas Negeri Makassar).
“Karena dalam proses pembelajaran dibutuhkan juga kenyamanan, jika sarpras tidak bagus (maka) tidak akan bisa menunjang pembelajaran dengan baik,” ucap Ikhwan kepada edunews.id, pada Minggu (10/9/2023) malam.
Ikhwan berharap agar aspirasi ini dapat didengarkan dan ditindaklanjuti oleh Dekanat FIP.
“Semoga aspirasi dan keresahan dari mahasiswa bisa dipenuhi secepatnya,” harapnya, singkat.
Sebelumnya, Ikhwan bersama koleganya telah melakukan riset guna menelusuri kelayakan sarpras yang ada di FIP UNM. Data yang telah Ia kumpulkan menyiratkan bahwa Dekanat FIP masih perlu membenahi banyak hal.
“Dari hasil data dari riset dan pengembangan itu sendiri yang menjadi problem atau masalah utama di FIP banyak sekali, (misal) kurangnya sarana dan prasarana (yang memadai) yang diberikan oleh pihak kampus yang tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa itu sendiri,” terangnya.
Lebih rinci, Ia menyinggung bahwa rata-rata UKT yang dibayarkan tidak sesuai dengan ekspetasi para mahasiswa.
“AC itu belum mencukupi dan belum sesuai dengan kebutuhan mahasiswa, (dan tak) sesuai dengan jumlah besaran UKT-nya (yang dibayarkan),” lanjut Ikhwan.
Kursi dan meja yang notabenenya menjadi hal utama dalam pembelajaran ternyata masih kurang ketersediaannya di beberapa kelas.
“Seperti kursi dan meja di beberapa kelas itu tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa, terkadang ada mahasiswa yang pergi mengambil kursi di kelas lain untuk bisa mengakses pembelajaran,” ujar Ikhwan.
Ia bahkan pernah menemukan kejadian perebutan ruangan, yakni bertabrakannya dua jadwal kelas dalam satu ruangan di satu waktu.
“Seperti kelas yang ada di gedung HN dan HD itu masih sering terjadi miss komunikasi antar jurusan yang saling mengklaim dalam memakai ruangan, bahkan mengakibatkan banyaknya mahasiswa yang harus belajar secara online akibat kurangnya kelas dan juga kursi dan meja di gedung HD dan HN itu sendiri,” pungkasnya.