MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Sektor pendidikan menjadi salah satu tolak ukur indikator penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu daerah. Jika sektor di bidang pendidikan suatu daerah semakin membaik, akan berpengaruh pada peningkatan angka IPM daerah tersebut. Peningkatan kualitas pendidikan suatu daerah tentu juga dipengaruhi oleh berbagai indikator salah satunya adalah kualitas para guru pendidik atau nilai Uji Kompetensi Guru (UKG).
Di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan misalnya, mengacu pada data yang dipublikasikan Kemdikbud pada Neraca Pendidikan Daera (NPD) 2016, keberpihakan pemerintah pada sektor pendidikan jika mengacu pada persentase anggaran urusan pendidikan dalam APBD ( di luar transfer daerah) pada tahun 2016 berada pada posisi 12,3 persen dari total APBD Bantaeng sebesar Rp987,9 milyar. Jika dibandingkan pada tahun 2015 sebelumnya, Pemerintah Bantaeng mengalokasikan anggaran urusan pendidikan dalam APBD masih berada diangka 14, 7 persen. Angka ini tentu menjadi indikator jika keberpihakan APBD Bantaeng terhadap sektor pendidikan dari tahun ke tahun justru mengalami penurunan.
Peneliti dari Public Policy Network (Polinet), Rizal Pauzi mengungkapkan, jika mengacu pada UU Pendidikan, dan sesuai arahan dari Kementerian Pendidikan Nasional, pemerintah daerah wajib mengalokasikan anggaran APBD pada sektor pendidikan sebesar 20 persen.
“Nah di Bantaeng kita melihat jika dibandingkan tahun 2015, justru ada penurunan sebesar 2 persen lebih,” papar Rizal, Senin (30/1/2017).
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin ini juga mengungkapkan, jika pada Kabupaten Bantaeng juga ditemukan angka Uji Kompetensi Guru (UKG) memperlihatkan kondisi yang memprihatinkan.
” Sesuai data yang dirilis Kemdikbud pada November 2016 lalu, nilai UKG Bantaeng berada di angka 50,26, sementara jika dibandingkan dengan nilai rata-rata provinsi Sulsel berada pada angka 52,55 dan secara nasional berada pada angka 56,69,” beber Rizal.
Angka ini, lanjut rizal, menempatkan posisi Bantaeng pada nilai Uji Kompetensi Guru (UKG) berada di posisi hampir buncit jika dibandingkan dari 24 kota/kabupaten se-Sulsel.
“Bantaeng berada di peringkat 21 dari 24 kabupaten/kota. Bantaeng hanya mengungguli Jeneponto, Luwu dan Luwu Utara,” jelasnya.