JAKARTA, EDUNEWS.ID – Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Prof Muhajir Effendi yang baru menjabat selama dua minggu tentang penerapan full day school banyak menuai kontroversi. Hal ini dianggap tidak produktif oleh Ketua Satgas Anti Mafia Pendidikan, Tri Suharjanto.
Tri mengatakan Menteri Muhajir salah prioritas. Hal itu disampaikan setelah Satgas Anti Mafia Pendidikan mengamati dan mengkaji atas rencana kebijakan tersebut.
“Seharusnya Mendikbud yang baru tidak perlu membuat kebijakan – kebijakan yang banyak menuai kontroversi. Seperti, penghapusan program sertifikasi guru dan sekolah gratis,” ujarnya kepada edunews.id kemarin (11/08/2016).
Untuk itu, Tri menambahkan, Mendikbud yang baru seharusnya lebih memprioritaskan persoalan – persoalan utama dibidang pendidikan. Salah satunya adalah masalah transparansi proses pendidikan.
“Prioritas untuk benahi tranparansi pada pendidikan dan ini pasti akan mendapat dukungan dari public secara massif,” tegas Tri.
Tri juga mengingatkan kepada Mendikbud baru tentang Nawacita Pemerintahan Jokowi – JK dibidang pendidikan yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, melalui program ‘Indonesia Pintar’ Wajib Belajar 12 tahun bebas pungutan.
