GUNUNG KIDUL, EDUNEWS.ID – Ratusan ruang sekolah dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kerusakan dari tingkat ringan hingga sedang.
Sekretaris Disdikpora Gunung Kidul Bahron Rosyid di Gunung Kidul, mengatakan berdasarkan data dari dinas, dari jumlah sekolah dasar 484 dan SMP 121 yang tersebar di seluruh kabupaten, dari ratusan sekolah itu ada sekitar 190 ruang kelas yang mengalami kerusakan.
“Ada sekitar 190-an ruang kelas yang rusak, sebagian besar karena usianya sudah tua, seperti tembok bangunan sudah retak serta atap maupun lantainya juga sudah jebol,” kata Bahron, kemarin (13/11/2016)
Ia mengatakan ruang kelas yang mengalami kerusakan tersebar hampir di sebagian besar kecamatan di Gunung Kidul. Pada 2016, pihaknya sudah melakukan perbaikan jumlah ruang kelas mencapai 180 ruang. Disdikpora sudah mengajukan kepada pemerintah untuk melakukan rehabilitasi bangunan.
Anggaran rehabilitasi tersebut akan diambil dari dana alokasi khusus (DAK), APBN, APBD provinsi dan APBD kabupaten.Namun menurut dia, dipangkasnya DAK 2016, membuat pihaknya melakukan skala prioritas perbaikan ruang kelas.
“Semua akan diperbaiki secara bertahap, menunggu anggaran dari pemerintah. Untuk wilayahnya merata hampir semua kecamatan ada, tidak terfokus pada wilayah tertentu, kami terus berupaya ke depan supaya tidak ada lagi ruang kelas yang tidak layak atau rusak,” katanya.
Disinggung mengenai upaya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjanjikan akan segera memperbaiki 152 ribu sekolah rusak berat dan rusak fatal/total pada 2017 mendatang. Disdikpora mengaku belum mengetahui terkait detailnya.
“Kami menyambut baik, tetapi masih menunggu detailnya seperti apa,” katanya.
Ketua DPRD Gunung Kidul, Suharno mengatakan perbaikan ruang sekolah harus segera ditangani, apalagi yang sudah rusak berat. Perbaikan sekolah aagar dapat mewujudkan sekolah yang sehat dan nyaman untuk kegiatan belajar siswa.
“Saya berharap agar jangan sampai kerusakan mengganggu kegiatan belajar mengajar,” katanya.
