MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Simbuang-Mappak (IPPEMSI) Makassar menyikapi fenomena jalan rusak yang meresahkan warga Kec. Simbuang-Mappak, Kab. Tana Toraja, Sulsel.
Daniel Grand Saputra selaku Ketua Umum IPPEMSI merasa prihatin karena jalan rusak yang harus membuat warga sekarat ditandu untuk mendapat perawatan intensif.
“Kemarin ada masyarakat ditandu sepanjang 8 Km, karena ambulance tidak bisa tembus. Mereka inisiatif menandu dan berjalan kaki dengan cukup jauh, karena akses lain seperti ke Kabupaten Mamasa dan Polewali Mandar sangat jauh, sedangkan pasien ini sekarat. Hal itu yang membuat kami sedih dan geram, karena hal tersebut bukan yang pertama kali terjadi di Kecamatan Simbuang-Mappak,” tutur Deni, nama sapaannya, ke edunews.id, Senin (22/4/2024).

Keadaan jalan yang terkena longsor. Sumber: Dok. Istimewa.
Deni mengaku geram karena pihaknya menyaksikan sendiri seorang warga yang tengah sekarat harus ditandu akibat longsor yang membuat akses kendaraan lumpuh total, termasuk mobil ambulance.
Selain itu, Ia juga menyorot penetapan Toraja sebagai darurat bencana longsor tak mempengaruhi respons cepat pemerintah daerah dalam menangani longsor yang terjadi.
“Kami melihat ada pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah. Longsor ini kan ada dua, yang pertama masuk dalam wilayah jalan provinsi, yakni di Kecamatan Makkodo, yang kedua itu jalan kabupaten, di Kelurahan Kondo Dewata, yang viral kemarin masyarakat ditandu itu masuk di wilayah jalan provinsi. Namun baik Pemerintah Sulsel dan Pemerintah Tana Toraja, sejauh ini masih diam melihat persoalan yang dialami masyarakatnya tersebut,” tambahnya.

Daniel Grand Saputra, Ketua Umum IPPEMSI Makassar Periode 2023-2025. Sumber: Dok. Istimewa.
Deni bersama pihaknya telah mencoba berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel saat mengetahui longsor terjadi, namun jalan tersebut tak kunjung ada pertanda untuk dilakukan perbaikan. Ia pun merasa pemerintah tak memberi perhatian lebih karena fenomena ini sudah sering terjadi.
“Kita semua tidak ingin kejadian yang kemarin terjadi lagi, masyarakat yang sekarat ditandu dengan perjalanan yang sangat jauh. Kalau saja ada korban, itu semua karena lambannya pemerintah dalam menangani masalah tersebut,” jelas Deni.
Deni pun mengecam keras pemerintah atas lambannya penanganan bencana longsor yang mengakibatkan akses kendaraan lumpuh total. Pihaknya menginginkan agar Pemprov Sulsel dan Pemkab Tana Toraja segera menindaklanjuti dan memperbaiki jalan yang rusak tersebut agar tak terjadi fenomena yang memprihatinkan seperti tadi.
