Kuala Kurun, EDUNEWS.ID — Kasus penganiayaan yang menimpa Dahrul, seorang Guru SMK di Makassar beberapa waktu memang menjadi sorotan media dan publik serta viral di media sosial. Kali ini kasus serupa pun kembali terjadi di Kalimantan Tengah, tepatnya di Kabupaten Gunung Mas.
Kasus penganiayaan terhadap guru ini pun kembali terjadi. Kolnedi, salah seorang guru olahraga di SDN-4 Kuala Kurun, Gunung Mas, Kalimantan Tengah dianiaya orangtua murid berinisial YY yang tidak terima anaknya ditegur karena terlambat, Kamis (25/8). Akibat penganiayaan yang dilakukan YY, guru yang sudah tidak muda lagi tersebut mengalami luka dan perdarahan di bagian wajahnya.
Hersan, Kepala Sekolah SDN-4 Kuala Kurun, menjelaskan kronologi penganiayaan guru tersebut. Kejadian bermula saat pada Kamis pagi, sekolah mengadakan kegiatan senam. Namun ada sekitar 4 siswa yang datang terlambat sehingga Kolnedi mengumpulkan siswa yang terlambat untuk memberi arahan agar tidak mengulangi keterlambatannya di lain waktu.
“Saat memberi arahan kepada siswa yang terlambat tiba-tiba datang salah satu orangtua siswa yang terlambat dengan emosi dan mengajak berkelahi. Orangtua siswa tersebut mendorong Pak Kolnedi hingga jatuh ke teras sekolah,” ujar Hersan.
Orangtua siswa yang tak terima tersebut membuat wajah sebelah kanan Kolnedi berdarah karena terbentur batu. Tak sampai di situ, melihat Kolnedi tersungkur di tanah, orangtua siswa masih ingin melancarkan bogem mentah. Beruntung tindakan ini dihalau oleh para guru yang melihat peristiwa tersebut.
Kini orangtua siswa tadi harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum. “Orangtua siswa sudah ditahan di Polsek Kurun untuk diproses lebih lanjut,”pungkas Hersan.