JAKARTA, EDUNEWS.ID — Sikap kepolisian Polda Metro Jaya yang melakukan penangkapan terhadap sejumlah kader HMI dan Sekjen HMI yang dilakukan pada senin (7/11/2016) tengah malam menuai kritik dari berbagai pihak.
Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane mengingatkan agar jajaran kepolisian tidak memunculkan kegaduhan baru dengan cara menangkap aktivis HMI pasca demo 4 November. Apalagi, kata dia, penangkapan tersebut dilakukan dengan cara mengedapankan arogansi kekuasaan.
“Apalagi cara-cara penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian lebih mengedepankan arogansi kekuasaan,” ujar Neta kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menangkap lima kader HMI tersebut pada Senin (7/11) tengah malam.
Berdasarkan kronologi yang dipaparkan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), ada sekitar 30-an aparat kepolisian mendatangi Sekretariat PB HMI, Jalan Sultan Agung No 25a, Jakarta. Mereka tidak menggunakan seragam dan hanya membawa surat penangkapan.
Baca Juga : Berikut Kronologis Penangkapan Sekjen dan Ketum PB HMI di Sekretariat PB HMI
Penangkapan tersebut berawal pada pukul 22.00 WIB, saat Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir dan Sekretaris Jendral Ami Jaya dan sebagian presidium melakukan rapat terbatas untuk menyikapi surat panggilan kepolisian terhadap ketum PB dan Ketum Cabang Jakarta Selatan.
