Nasional

PSSI Diminta Waspadai Kasus Corona di Kroasia

ilustrasi

JAKARTA, EDUNEWS.ID – Pengamat sepak bola nasional Tommy Welly menyebut PSSI harus mewaspadai lonjakan kasus Covid-19 di Kroasia yang ditetapkan sebagai lokasi pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia U-19.

Pemerintah setempat tidak memberlakukan protokol karantina 14 hari bagi tamu luar negeri. Aturan tersebut memudahkan pemain Timnas Indonesia U-19 mengikuti International U-19 Friendly Tournament yang digelar Federasi Sepak Bola Kroasia (HSN) mulai 2-9 September mendatang.

TC di Kroasia jadi bagian persiapan Timnas U-19 menuju Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021. Namun jelang keberangkatan skuad Garuda Muda, kabar kenaikan jumlah kasus penyebaran Covid-19 di Kroasia mencemaskan.

The Dubrovniktimes melaporkan penambahan kasus Covid-19 harian di Kroasia yang mencapai 306 orang pada Sabtu (22/8/2020) menjadi yang terburuk sejak dimulainya pandemi di negara tersebut.

Total kasus aktif Covid-19 sudah mencapai lebih dari 2,052 dengan 143 pasien dirawat di rumah sakit dan 12 di antaranya menggunakan ventilator dan satu meninggal dunia.

Sejak kasus Covid-19 pertama muncul di Kroasia pada 25 Februari lalu, total 7.900 orang sudah terinfeksi. Sebanyak 170 di antaranya meninggal dunia, 5.687 sembuh dan 6.868 melakukan isolasi mandiri.

Di sisi lain, Sky melaporkan mulai Sabtu (22/8/2020), Kroasia mulai memberlakukan karantina bagi turis asing yang datang. Bahkan banyak wisatawan yang berebut pulang sebelum batas waktu karantina dua pekan diberlakukan.

Pengamat sepak bola nasional, Tommy Welly berharap PSSI mengetahui kabar terbaru dari situasi pandemi Covid-19 di Kroasia saat ini. PSSI juga harus memastikan jaminan keamanan dan kesehatan pemain dan tim yang berangkat ke Kroasia dari paparan virus corona.

“Semestinya ada jaminan hitam di atas putih apakah benar tanpa karantina?” ungkap Tommy Welly kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (24/8/2020).

Baca Juga :   Komisi I DPR Dorong Perpres Publisher Rights Jadi Undang-Undang

Pengamat yang akrab disapa Bung Towel itu mengatakan PSSI juga harus bisa menjelaskan alasan Kroasia dipilih sebagai lokasi TC Timnas Indonesia U-19. Apakah hanya karena tanpa karantina 14 hari atau ada alasan lain.

“Selain turnamen ada program apa lagi. Kabarnya apa karena untuk mendekatkan diri dengan salah satu pemain di klub NHK Gorica, atau bagaimana? Pertanyaan lain siapa yang mengusulkan Kroasia?” tuturnya.

Meski begitu, Towel sadar PSSI saat ini dalam posisi tutup kuping dengan segala masukan dan kritik dari publik maupun masyarakat sepak bola.

“Saya lihat PSSI sekarang kurang mau mendengar. Penetapan lokasi TC ini area teknis pelatih yang punya program untuk meningkatkan kualitas dan di dalamnya ada perencanaan. Lalu dengan alasan karantina berubah dari Korea Selatan ke Kroasia. Ada kekhawatiran situasi Covid yang sedang melonjak di Kroasia. Tapi kalau PSSI sudah memutuskan ya sudah,” tutur Towel.

Menanggapi situasi tersebut, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto yakin PSSI sudah mempertimbangkan risiko sebelum memilih negara yang menjadi lokasi TC Timnas Indonesia U-19.

“Pemilihan negara untuk melakukan TC Timnas itu hak PSSI. Saya yakin PSSI sudah bisa mempertimbangkan risikonya. Kami menghormati, itu ranah mereka. Kami sudah kasih dana yang diperlukan, silakan dimanfaatkan,” ucap Gatot.

cnn

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com