TEKNO, EDUNEWS.ID – Peneliti dari Trend Micro melaporkan telah menemukan 17 aplikasi berbahaya yang digolongkan sebagai dropper dan disebut DawDropper.
Seluruh aplikasi ‘nakal’ tersebut tergolong sebagai dropper karena mereka baru mengunduh malware berbahaya setelah diinstal pada perangkat untuk menghindari deteksi Google Play Protect.
Setelah diinstal di ponsel, barulah aplikasi-aplikasi ini mengunduh malware berbahaya seperti Octo (Coper), Hydra, Ermac, dan TeaBot.
Munculnya malware berbahaya tersebut bisa terjadi karena kebiasaan pengguna yang kerap mengunduh aplikasi berbahaya. Akibatnya, data diri hingga rekening yang terdapat di ponsel dapat terancam.
Terlebih, cara bekerja aplikasi berbahaya ini menyamar sebagai aplikasi produktivitas, seperti pemindai dokumen, pembaca QR code, layanan VPN, hingga perekam panggilan telepon.
Lantas, apa saja aplikasi berbahaya yang ditemukan oleh Trend Micro? Berikut 17 daftarnya.
- Call Recorder APK (com.caduta.aisevsk)
- Rooster VPN (com.vpntool.androidweb)
- Super Cleaner- hyper & smart (com.j2ca.callrecorder)
- Document Scanner – PDF Creator (com.codeword.docscann)
- Universal Saver Pro (com.virtualapps.universalsaver)
- Eagle photo editor (com.techmediapro.photoediting)
- Call recorder pro+ (com.chestudio.callrecorder)
- Extra Cleaner (com.casualplay.leadbro)
- Crypto Utils (com.utilsmycrypto.mainer)
- FixCleaner (com.cleaner.fixgate)
- Just In: Video Motion (com.olivia.openpuremind)
- com.myunique.sequencestore
- com.flowmysequto.yamer
- com.qaz.universalsaver
- Lucky Cleaner (com.luckyg.cleaner)
- Simpli Cleaner (com.scando.qukscanner)
- Unicc QR Scanner (com.qrdscannerratedx)
sumber : medcom