JAKARTA, EDUNEWS.ID Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nizam mengungkapkan penyebab uang saku peserta magang Kampus Merdeka tertunda pembayarannya. Salah satunya ialah proses pemberkasan yang tidak bisa instan.
“Masih manual dan harus diproses di dua lembaga membutuhkan sumber daya dan waktu yang tidak sedikit,” kata Nizam melansir tempo.co Jumat, (5/11/2021).
Nizam menjelaskan, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan program baru untuk memastikan kompetensi mahasiswa sejalan dengan kebutuhan dunia kerja. Juga meningkatkan kesiapan mahasiswa untuk memasuki dunia profesi.
Ada beberapa jenis program magang yang dapat diambil mahasiswa, yaitu Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Kampus Mengajar, Membangun Desa, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Studi Independen, Proyek Kemanusiaan hingga riset atau penelitian.
Kemenristekdikti bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk memberikan bantuan uang saku dan transport bagi mahasiswa selama mengikuti program magang. Namun, sebagai program baru, administrasi program tersebut cukup rumit.
“Karena programnya di Kemdikbud, sementara anggaran dari LPDP,” ujar Nizam.
Terlebih, lanjut dia, jumlah peserta juga sangat banyak. Total program sekitar 50 ribu orang, dari IISMA, kampus mengajar, MSIB, microcredentials.
Menurut Nizam, pihaknya terus melakukan perbaikan sistem agar prosesnya bisa lebih otomatis. Guru Besar Teknik Sipil UGM ini memastikan Kemendikbud dan LPDP tidak bermaksud menunda pembayaran uang saku.
Ia juga meminta kerja sama semua pihak untuk membantu kelancaran proses pencairan uang saku dengan memberikan informasi dan data yang tepat. Pasalnya, selain terkendala proses pemberkasan, pencairan uang suka tertunda juga karena temuan salah nomor rekening, ada yang belum mendapat izin kampus, belummengisi logbook hingga salah NIK KTP.
“Kadang karena satu kesalahan bisa menghambat seluruh proses. Alhamdulillah saat ini hampir seluruh peserta sudah terbayar uang sakunya,” kata dia.
sumber : tempo.co
