MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Dinas Kesehatan Makassar menggelar Pertemuan Koordinasi Lintas Sektor Kota Makassar membahas terkait Tuberkulosis atau yang akrab disapa TB di Claro Hotel, Kamis, (2/12/2021).
Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinkes Makassar dr Maryani mengatakan keganasan penyakit TB berbahaya dikarenakan walaupun sudah sembuh dari TB kemungkinan besar akan kembali tertular.
“Jadi TB ini sangat bahaya, biar sudah sembuh tetapi tidak sengaja kena virus dari penderita TB maka akan kembali terkena,” kata dr Maryani.
Lanjut Maryani yang akrab disapa dr Nani itu bahwa disamping menggerogoti paru-paru, penyakit TB ini bisa menyerang semua organ tubuh sehingga membuat daya tahan tubuh bisa semakin melemah. Tidak hanya, itu penyakit ini bisa menyebabkan kematian jika penderita tidak ditangani dengan baik.
“TB ini bisa menyerang organ tubuh yang lain, bukan hanya paru-paru,” ujarnya.
Dia mengurai berdasarkan data dari Dinkes Makassar, diketahui khusus kota Makassar di 2020 ada sekira 3254 orang yang terjangkit penyakit TB sedangkan tahun 2021 ada sekira 2000 orang. Sedangkan jumlah kasus kematian di Kota Makassar akibat TB itu sendiri ada 231 kasus di 2019 dan di 2020 naik hingga 156 kasus.
“Bahkan tahun 2018 kasus penderita TB ada diangka 6000-an, tapi pas ada pandemi menurun,” urainya.
“Penyakit ini sebenarnya bisa dibilang jauh sudah lama dan berbahaya dari covid 19, penyakit ini berasal dari kuman dan efek jangka panjangnya sangat lama, bahkan sudah banyak menyebabkan kematian,” sambung dr Nani.
Olehnya, pemerintah termasuk Dinas Kesehatan dan pihak-pihak terkait lainnya kerap melakukan sosialisasi akan bahaya penyakit TB karena virusnya bisa menularkan ke orang lain. Olehnya peran pemerintah saat ini bagaimana mencari obat yang baik dan pencegahan untuk TB.
“TB biasanya sampai 9 bulan lamanya meski berobat. Kalau covid dua minggu biasa sudah bisa sembuh. makanya kita jangan abai terhadap penyakit ini. Jadi memakai masker itu juga penting supaya tidak gampang tertular,” jelas dr Nani.
