MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin resmi melantik Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa MSc sebagai Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2022-2026.
Hal tersebut mendapatkan ucapan dan harapan dari berbagai pihak, salah satunya dari Koordinator Badan Pekerja Komite Masyarakat Anti Korupsi (KMAK) Sulselbar, Djusman AR.
Dirinya mengatakan bahwa selain meningkatkan prestasi Unhas, juga diharapkan mengharumkan nama baik Unhas dimata Internasional.
“Karna Unhas juga mengelola APBN maka diharapkan ke depannya tidak ada penggunaan anggaran yang disalahgunakan mengarah korupsi,” katanya.
“Begitupula perihal kebijakannya nanti, tidak menjadikan kampus merah yang mengekang mahasiswanya berkreasi dalam mengembangkan potensi akademik dan SDM organisatorisnya. Jauh dari kebijakan membungkam atas suara-suara kritik mahasiswa,” tambah Djusman AR.
Diketahui pelantikan tersebut digelar di Baruga AP Pettarani, Kampus Tamalanrea, Kota Makassar, Rabu (27/04/2022).
Lanjut Djusman AR yang juga Ketua Forum Mahasiswa Pascasarjana (MACASAR) Unhas 2002-2004 itu, berharap Prof Djamaluddin Jompa ke depannya juga memperhatikan kesejahteraan (welfare economic) segenap civitas akademika, baik finansial maupun fasilitas.
“Rektor diharapkan dapat memperhatikan pegawai, termasuk dalam pengembangan kompetensi dan karir,” harapnya.
“Kita juga mengharapkan rektor yang visioner, memiliki pola pikir forward looking dan strategi mumpuni untuk menyelesaikan berbagai masalah,” lanjut Djusman.
Selain itu, dirinya berharap Rektor yang telah dilantik tersebut mempererat hubungannya dengan alumni yang lain, tidak hanya sebatas orang tertentu.
Djusman juga mengingatkan, rektor Unhas mampu memberikan kebebasan bagi warga kampus dalam hal ini mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri, menyampaikan aspirasi dan kritiknya.
“Dan paling penting juga tidak ada upaya pengekangan terhadap suara kritik mahasiswa apalagi yang sampai mengancam DO (Drop Out),” tegasnya.
Ia juga berharap agar Prof Djamaluddin Jompa dapat duduk bersama mengkaji dan merespon persoalan bangsa terutama menyangkut korupsi, ekonomi, dan kesehatan, apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
“Rektor mendorong adik-adik mahasiswa agar merespon dan intens mengkaji serta melakukan diskusi, workshop, dan seminar persoalan korupsi yang saat ini merajelala dan menggerogoti,” jelasnya
“Oleh karena itu pada komposisi sturuktur kepemimpinan Prof Jamal diharapkan mengakomodir figur yang paham soal hukum dan keuangan. Itu sangat penting karena sifatnya substansial dan bahkan prinsipil guna mengantipasi terjadinya penyalahgunaan anggaran akibat kekurangpahaman tentang pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan. Unsur korupsi itu dikenal berkait dua hal yakni temuan perbuatan melawan hukum dan timbulnya kerugian negara. Dengan tidak bermaksud mendiskreditkan keilmuan lain, namun menurut saya dan berdasar realita akan lebih menjamin bila berdasar kompetensi keilmuan sejalan dengan tupoksinya masing-masing. Tinggal integritasnya dikontrol dan atau diawasi dengan baik,” sarannya.
“Kepada prof jamal saya ucapkan selamat mengembang amanah dan jangan korupsi !!,” tutupnya.
