MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Ratusan petugas taman (Brigade Taman) Kota Makassar menggencarkan aksi protes ke DPRD dan pemerintah Kota Makassar untuk menuntut kejelasan pembayaran gaji mereka.
Hal ini disampaikan Koordinator Brigade Taman, Ruri Mustikawati, yang mewakili 344 pekerja dari 14 kecamatan se-Kota Makassar di halaman kantor DPRD Makassar, Selasa (17/5/2022).
“Dari bulan Desember lalu kita dirumahkan. Kata pemerintah di-pihakketigakan, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan. Tidak tahu juga apakah pihak ketiga itu ada atau tidak, karena taman masih kotor. Teman teman yang biasa bersihkan secara sukarela,” ungkapnya.
Menurut Ruri, pemerintah, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar merumahkan para pekerja dengan alasan tidak adanya anggaran.
Namun, hal tersebut dianggap mencurigakan sebab iuran BPJS para pekerja masih dibayarkan oleh DLH hingga Bulan Maret yang lalu.
“Dari mana lagi uang BPJS itu kalau bukan dari gaji kami? terus saat kami ke DLH tanyakan itu, malah katanya ada miskomunikasi. Nah, baru pada saat itu, DLH menarik kembali uangnya dari BPJS, kenapa baru ditarik saat kami datang protes?” lanjut Ruri.
Ruri juga menyampaikan bahwa sebelumnya para petugas taman dialihkan untuk mengikuti seleksi Laskar Pelangi. Meski dinyatakan lulus, hingga saat ini belum ada kejelasan terkait hal tersebut.
“Intinya kau rumahkan kami, ya bayar gaji kami. Apalagi bahasanya hanya dirumahkan, lalu tidak ada kejelasan. Alasan mati itu tidak ada anggaran. Kami di sini dari 2016,” tutupnya.
