MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Pemerintah Kota Makassar menanggapi ‘ngototnya’ Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terkait Rel Kereta Api Maros – Makassar.
Pemprov Sulsel menginginkan jalur Kereta Api Maros – Makassar melalui daratan (at grade), sedangkan Walikota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang dikenal sebagai arsitek dunia menginginkan jalur layang (elevated) dengan pertimbangan bencana alam Banjir.
Danny Pomanto menantang Pemprov Sulsel dan bersedia menguji Analisis Dampak Lingkungan (Andal) Rel Kereta Api jalur darat miliknya.
“Jangan mi klaim naratif, presentasikan secara terbuka di publik dan saya yang uji,” tegas Danny, Senin (8/8/2022).
Ia menyakini Kota Makassar akan dilanda Banjir jika Pemprov Sulsel ngotot untuk mengerjakan itu, seperti yang terjadi di Kabupaten Barru.
Pemprov Sulsel menuturkan bahwa Rel Kereta Api Makassar tidak akan banjir 50 tahun ke depan.
Akan tetapi Danny Pomanto tetap menjunjung tinggi dan melindungi masyarakatnya, ia mengakui bahwa Rel Kereta Api tidak akan Banjir akan tetapi pemukiman disekitar rel tersebut dipastikan tenggelam.
“Saya hanya bela masyarakat Makassar. Kami butuh menguji Andal yang katanya sudah disetujui provinsi. Yang semestinya itu melibatkan Pemkot sebagai wilayah yang terdampak. Jangan seperti di Barru yang katanya tidak banjir, tapi kenyataannya apa? Barru Banjir. Kenapa, coba dijawab,” terang Danny.
Danny pun menyayangkan pengkajian Andal tidak dilakukan terbuka dengan melibatkan seluruh otoritas terkait.
“Jadi Andal itu bukan narasi, tapi diuji. Nah sekarang suruh mereka jawab kenapa Barru Banjir,” tanya Danny.
Danny juga menegaskan bahwa ia paham betul Wilayah Kota Makassar.
“Saya paham karena wilayah saya,” imbuhnya.
Dirinya meminta masyarakat bersatu untuk mencegah terjadinya Banjir.
Pekan lalu, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ASS) telah menandatangani SK Penetapan Lokasi (Penlok) Rel Kereta Api Makassar – Maros.
Ia menilai melalui Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Dan Pertanahan (Perkimtan) Sulsel Iqbal Suhaeb, kekhawatiran itu tidak beralasan.
Mantan Pj Wali Kota Makassar itu menyebutkan bahwa, kekhawatiran Danny telah dijawab secara resmi oleh Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel.
Iqbal mengatakan, BPKA Sulsel sudah melakukan visibility study pada wilayah yang dilalui Rel Kereta Api di wilayah Makassar.
“Hasilnya Q.50 tahun, itu tidak akan Banjir. Itu sudah dianalisis dengan konsep debet hujan yang paling tinggi yang pernah ada di Makassar,” ujar Iqbal.
