Kampus

HMI Maktim, Gelar Nobar dan Bedah Film dengan Tema: Tanah Seko, Menjaga Jantung Sulawesi

Suasana kegiatan nobar dan bedah film

MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Himpunan Mahasiswa Islam cabang Makassar Timur (HMI Maktim), Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah menggelar acara nonton bareng (Nobar) sekaligus Bedah Film Documenter yang berjudul “Tanah Seko; Menjaga Jantung Sulawesi”. Film yang diproduksi oleh JURnal Celebes bekerjasama dengan Koalisi Advokasi Tambang Sulawesi Selatan (KATA), Jumat (11/11/2022).

Film dokumenter tersebut, menggambarkan tentang kehidupan masyarakat di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara. Kecamatan Seko, merupakan wilayah pegunungan dan disebut sebagai Jantung Sulawesi,  sebab secara geografis wilayah Seko tepat berada di tengah-tengah peta Sulawesi.

Fariz Zainal, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum HMI Cabang Makassar Timur, menjabarkan tentang realitas yang sesuai pada film tersebut.

“Film ini membukakan bahwa realitas konsesi tambang yang hadir akan merusak nilai ketika industri ini masuk. Sebab, masyarakat yang hidup selaras bersama alam akan berubah menjadi corak industri,” papar, Fariz.

Dirinya juga menyampaikan, pihaknya akan melakukan kajian yang mendalam, dalam rangka melakukan gerak litigasi maupun non litigasi, untuk warga Seko di Kabaupaten Luwu Utara.

Tentu, pendalaman kajian secara mendalam, akan dilakukan lalu melakukan gerakan litigasi maupun non litigasi untuk warga seko,” lanjutnya.

Dalam Film Dokumenter yang berdurasi 20 menit lebih ini menceritakan kehidupan masyarakat Seko dari berbagai sudut, Baik dari aspek sosial, budaya yang dimana kehidupan masyarakat adat Seko selalu berasaskan kolektif dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari.

Lebih lanjut, M Nor Andriansyah, Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Maktim, menjelaskan terkait alur filem tersebut.

“Dalam Film Dokumenter yang berdurasi 20 menit lebih in, menceritakan kehidupan masyarakat Seko dari berbagai sudut. Baik dari aspek sosial, budaya dan sebagainya. yang dimana kehidupan masyarakat adat Seko selalu berasaskan kolektif dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari. Akses transportasi yang digunakan masyarakat disana sangatlah buruk, dimana harga sewa ojek saja bisa mencapai 1 juta ketika musim hujan. Itu membuktikan, bahwa rezim pembangunan Jokowi Ma’aruf ini tidaklah berpihak pada pembangunan berbasis kerakyatan, melainkan pembuangan yang selalu berorientasi pada kepentingan modal semata,” jelas Andriansyah.

Tak hanya menceritakan alur pada Film Dokumenter tersebut. Dirinya juga menyampaikan harapannya, melalui kegiatan tersebut.

“Melalui pemutaran dan bedah film dokumeter ini saya harap kita bisa merefleksi kembali terutama, bagi kita yang berhimpun di Himpunan Mahasiswa Islam untuk mempertegas posisi keberpihakan terutama kepada perampasan ruang hidup masyarakat.” harapnya.

(Rilist/edu)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

Kirim Berita

  • redaksi@edunews.id
  • redaksiedunews@gmail.com

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top