MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Rancangan Peraturan Daerah Anti LGBT yang digodok DPRD Kota Makassar masih terus dibicarakan oleh publik, termasuk akademisi.
Kini Sosiolog Universitas Hasanuddin (UNHAS), Muhammad Adnan Kasogi memberikan tanggapannya perihal fenomena LGBT.
Menurut Adnan, LGBT merupakan orientasi seksual yang menyalahi kebiasaan pada umumnya sehingga dianggap menyimpang oleh masyarakat.
“LGBT ini menyalahi norma dan sistem sosial” jelasnya
Sosiolog UNHAS tersebut khawatir jika fenomena LGBT diberi ruang berekspresi.
“ Saya khawatir jika ini dibiarkan, bisa membentuk standar baru dalam berinteraksi di ruang publik dan dianggap menjadi suatu hal yang biasa” lanjutnya
Kekhawatiran itu muncul sebab setiap individu berpotensi memberikan pengaruh kepada orang lain dilingkungan dimana ia berada.
“Dalam kajian sosiologi, individu dapat mempengaruhi orang lain dalam sebuah interaksi sosial, apalagi sebuah kelompok sosial, sangat jelas dapat mempengaruhi individu atau kelompok, begitupun keberadaan LGBT ini” kata Adnan
Sosiolog UNHAS tersebut juga menambahkan pentingnya peran masyarakat dan pemerintah dalam menyikapi fenomena LGBT.
“Masyarakat dan pemerintah berperan penting mengendalikan hal-hal yang telah keluar dari norma yang berlaku di masyarakat, terlebih LGBT dapat melahirkan bentuk penyimpangan yang baru karena berpotensi ditiru oleh kelompok lain” lanjutnya
Adnan menilai Raperda Anti LGBT merupakan wujud andil pemerintah menertibkan perilaku yang bertentangan dengan norma masyarakat.
“Pemerintah harus mengeluarkan regulasi tepat sasaran dalam menertibkan tindakan-tindakan yang meresahkan termasuk penyimpangan seksual di ruang publik” tutup Adnan
