MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Kasus pelecehan seksual yang terjadi di Universitas Islam Makassar (UIM) baru-baru ini, kini menuai sorotan civitas akademika.
Tidak sedikit pihak mulai mempertanyakan kebijakan pihak universitas yang diduga belum serius menyikapi dan mengantisipasi pelaku pelecehan seksual di lingkungan kampus.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) UIM, Astullah jaya mengaku sering mendapati isu-isu pelecehan seksual di lingkungan UIM.
“Berkaca dari beberapa tahun terakhir, di lingkup UIM memang sering sekali mendapati isu-isu pelecehan seksual. Kemudian baru-baru ini dihebohkan dengan kasus penikaman yang katanya bermula dari pelecehan pula,” ungkapnya saat dihubungi oleh edunews.id, Senin (8/5/2023) sore ini.
Namun, Jaya belum mengetahui secara pasti, bentuk pelecehan yang dilakukan oleh oknum satpam UIM tersebut.
“Meski begitu, seharusnya menjadi tamparan keras bagi pihak universitas untuk semakin memperhatikan dan menindaklanjuti kasus-kasus serupa,” sambung Jaya.
Ketua BEM FT UIM itu, kemudian menyoroti sikap birokrat kampus yang hingga saat ini diduga belum mengimplementasikan Permendikbud Ristek tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan seksual (PPKS) di lingkungan kampus.
“Sejauh ini kami dari lembaga di teknik masih belum mendapati adanya satgas ppks pak,” tambahnya.
“Disisi lain sejak disahkannya Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi, sudah sepatutnya pihak universitas membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Universitas Islam Makassar,” harap Jaya.
Sebelumnya diberitakan, telah terjadi pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum satpam UIM.
Tidak hanya itu, oknum satpam tersebut juga menikam mahasiswa yang merupakan junior dari korban pelecehan.
Kabar terbaru, oknum satpam tersebut sudah dipecat oleh pihak kampus.
