MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Negara perlu mengevaluasi kinerjanya sebab dewasa ini terlihat gemar berkonflik dengan warganya.
Termasuk yang dialami oleh warga di Pulau Lae-lae Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
Konflik bermula ketika rencana reklamasi oleh Pemprov (Pemerintah Provinsi) Sulsel mendapat penolakan keras dari warga Pulau Lae-lae.
Warga membentuk solidaritas dan telah melakukan beragam aksi penolakan reklamasi.
Akan tetapi ambisi Pemprov tak surut dan tetap akan meninjau lokasi reklamasi bersama Pemrakarsa.
Dari video yang diterima edunews.id, terlihat warga bersama solidaritas melakukan aksi penghadangan terhadap Pemrov Sulsel dan Pemrakarsa yang hendak memasuki pulau Lae-lae pada Kamis (15/6/2023).
“Saat ini warga Pulau Lae-lae sedang menghadang kapal yang dinaiki oleh Pemprov Sulsel bersama Pemrakarsa reklamasi”, ucap salah seorang massa aksi di video.
Terlihat juga pengawalan ketat dari pihak Polairud (Kepolisian Perairan dan Udara).
“Kapal yang mereka tumpangi diawasi oleh pengamanan ketat oleh Polairud. Jumlah kapal yang dinaiki oleh Pemprov Sulsel ada 2 kapal besar”, tambahnya lagi.
Akhir video, massa aksi meminta dukungan dan penyebarluasan info sebab sudah ada 1 warga dan 2 massa aksi yang ditahan di Polairud Polda Sulsel.
“Kepada teman-teman solidaritas mohon untuk memberi dukungannya. Mohon untuk bisa secepatnya menyebarluaskan kabar ini”, tutup salah seorang massa aksi.
