MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi adalah pendistribusi keadilan bagi tiap warga negaranya. Maka ia juga berkewajiban memastikan keamanan dan ketenteraman warganya.
Demikian yang dicanangkan Pemkot (Pemerintah Kota) Makassar menjelang hari raya Idul Adha 1444 Hijriah yang jatuh pada pada bulan Juni ini.
Hari raya Idul Adha identik dengan kegiatan kurban atau menyembelih hewan. Dan sapi menjadi hewan kurban favorit di kota Makassar.
Guna memastikan kelayakan hewan kurban, Pemkot Makassar lewat Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) akan menerjunkan 100 tim untuk melakukan ante mortem.
“Jadi 100 tim ini akan memeriksa ante mortem dari semua ternak yang dijual untuk disembelih. Kesehatan adalah yang utama kemudian mengikut persyaratan lainnya”, ucap Evy Aprialti, dilansir antaranews.com, pada Kamis (15/6/2023).
Hanya bagian luar dari hewan ternak yang diperiksa dan hal itu tidak membutuhkan waktu lama sedangkan sampel darah diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
“Inikan ante mortemnya saja, pemeriksaan dari luarnya saja. Kalau sampel darahnya itu kita bawa ke laboratorium, di Kabupaten Maros Kantor Balai Veteriner”, lanjut Evy.
Dari 100 tim yang akan diterjunkan, selain dokter hewan dari DP2, dihadirkan juga dokter hewan dari berbagai Universitas di Makassar seperti Unibos, Unhas, UNM, UMI, dan sebagainya.
Pemantauan dan pemeriksaan juga akan bermitra dengan Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Makassar.
Guna menjaga kepastian kelayakan, ante mortem akan mulai digalakkan 7 hari sebelum perayaan hari Idul Adha.
“Lebaran kan tanggal 29 Juni 2023. Nanti tanggal 22 Juni, kami akan melakukan pelepasan tim pemeriksaan hewan kurban”, tutup Evy.
Akhir lansiran, hewan yang telah diperiksa dan memenuhi standar kelayakan akan diberi kartu atau sertifikat dan tanda berupa tindik di bagian telinga.
