MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Wakil Walikota Makassar Fatmawati Rusdi mengambil keputusan persuasif dalam menyikapi fenomena Pak Ogah.
Hal itu disampaikan Fatma saat rapat koordinasi (rakor) tentang strategi pengentasan kemiskinan ekstrem di Ruang Sipakatau Balai Kota, Senin (19/6/2023).
Fatma menilai pak ogah merupakan fenomena yang sulit diberantas jika tetap mempertahankan cara lama.
Menurutnya solusi menyelesaikan fenomena ini adalah dengan pendekatan secara persuasif dan humanis.
“Pak ogah tidak beraksi kalau ada petugas dishub disitu, saya minta tetap kedepankan humanis,” ucap Fatma.
Sementara itu, Plt Kepala Satpol PP Makassar, Ikhsan memaparkan hasil penindakan anggotanya sejauh ini dimana ada 22 pak ogah yang terjaring.
Mereka telah didata dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.
“Pak ogah kami jaring dan berikan teguran pertama dan menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi,” kata Ikhsan dalam rakor.
Ikhsan menekankan bahwa penanganan melalui pendekatan persuasif telah berhasil.
Hal ini dibuktikan dengan berkurangnya pak ogah yang kembali beraktifitas di jalanan.
“Jadi kami tidak lakukan tipiring, pembinaan dulu. Setelah itu mereka tidak turun lagi,” tutupnya.
