MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Ari Fadli selaku Camat Mamajang menuturkan bahwa pihaknya telah memasifkan kinerja Konter (Konteiner Terpadu), yang awalnya adalah posko pencegahan Covid-19, sejak diluncurkan oleh Pemkot Makassar pada 3 Juli 2023 lalu.
“Alhamdulillah 13 kelurahan (di Mamajang), 13 konteinernya juga saat launching di awal bulan Juli, kita sudah masif untuk menyampaikan dan juga memberikan edukasi ke masyarakat (tentang) adanya pelayanan-pelayanan di konteiner tersebut,” ucapnya, saat ditemui di Kantor Camat Mamajang Jalan Lanto Daeng Pasewang, pada Jumat (4/8/2023) kemarin.
Saat peluncuran, Danny Pomanto selaku Wali Kota Makassar mengarahkan agar setiap Camat mengevaluasi kembali lokasi konteiner yang dinilai tidak kondusif.
Dan Fadli menyampaikan di wilayahnya tidak ada kendala yang berarti soal tidak kondusifnya penempatan Konter. Karena Ia bersama pihaknya sejak awal telah memilih penempatan yang bukan aset pribadi milik warga guna mencegah tidak efektifnya pelayanan Konter.
“Kalau saya sebenarnya tidak ada sih langkah-langkah karena kita di Kecamatan Mamajang aman di 13 kelurahan,” tuturnya.
Sebagai pusat pelayanan publik, Fadli berdalih bahwa pihaknya telah berkolaborasi dengan beberapa SKPD untuk memaksimalkan kinerja Konter.
“Untuk SKPD, kita sudah banyak berkolaborasi. Contohnya pelayanan PBB di Konteiner Terpadu tersebut, pembuatan ijin usaha, KB, pemadam, itu sudah ada,” tambah Fadli.
Telah intens melayani, Fadli menilai ada beberapa hal yang perlu diperbaiki agar pelayanan Konter lebih baik untuk semua masyarakat. Salah satunya adalah tidak terpenuhinya jumlah personel beberapa SKPD yang diturunkan di setiap Konter.
Untuk mengatasi hal tersebut, Fadli mengaku mengatur sebuah strategi pelayanan berupa penjadwalan. Penjadwalan yang dimaksud adalah pengaturan schedule untuk setiap pelayanan dari SKPD.
“Sehingga memang konsepnya itu digilir, ada penjadwalannya,” ujarnya dengan optimis.
Kendala yang lain yaitu belum terpenuhinya alat operasional pelayanan seperti komputer dan printer. Fadli mengatasi hal tersebut dengan menggunakan sementara alat operasional dari kelurahan guna memaksimalkan pelayanan.
“Kan belum ada komputer dan lain sebagainya di dalamnya, jadi biasanya SKPD yang membawa leptop atau prasarana lainnya, printer dan lain sebagainya, kalau tidak mereka pinjam di kelurahan,” jelasnya.
Tak adanya toilet juga Ia akui menjadi kendala bagi personel yang melayani di Konter.
“Kalau posisi konteinernya dekat kantor pemerintahan kayak di sini pasti enak kalau mau buang air kecil dan lain sebagainya. Tetapi ada juga beberapa konteiner yang agak jauh dari kantor dan juga perumahan masyarakat, yah kasian di situ,” keluh Fadli.
Meski begitu, pihaknya mengklaim belum menemui keluhan berarti dari warga Kecamatan Mamajang sejak Konter diluncurkan.
