MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Matangkan potensi mahasiswa untuk menuangkan pikiran dalam sebuah tulisan, PK (Pimpinan Komisariat) IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) Unismuh (Universitas Muhammadiyah) Makassar gelar Pelatihan Propaganda Media dan Penulisan Opini.
‘Building Creative, Critical and Ethical Narratives in Mass Media’ menjadi tajuk utama kegiatan pelatihan. Kegiatan tersebut sukses digelar di Perpustakaan Umum Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Sultan Alauddin, pada Jumat (8/9/2023) kemarin.
Sekitar 30 orang peserta mengikuti pelatihan ini. Firman Karim selaku Ketua Umum PK IMM FEB mengatakan bahwa ada beberapa pembahasan yang diberikan kepada peserta.
“Tentunya ada sub-sub tema yang kita akan berikan, mulai dari soal-soal kepenulisan, identitas tulisan, dan sampai bagaimana bisa terbitnya ini tulisan,” jelas Firman saat diwawancara di lokasi kegiatan.
Lebih lanjut, Firman menyampaikan bahwa kegiatan ini terbuka untuk umum dengan menghadirkan berbagai pemateri yang menurut IMM FEB mumpuni di bidang kepenulisan.
Muliana Mursalim dan Alfitra Mappunna, salah dua pemateri, dipilih karena pengalaman dan wawasannya di bidang kepenulisan, terutama untuk opini dan esai. Selain itu, Zulfikar Hafid juga dijadikan sebagai pemateri karena saat ini sedang bergelut sebagai Sekretaris Majelis Pustaka dan Informmasi PWM Sulsel.
Firman menjelaskan bahwa output kegiatan ini adalah penerbitan tulisan dari peserta yang hadir.
“Karena kita lihat bahwasanya ketika mandek teknologi ataupun mandek soal-soal tulisan, (apa lagi) itukan kita basisnya sebagai seorang mahasiswa, minimal kita bisa kuasai media dengan cara itu, menulis untuk menuangkan kritik kita misalnya ataupun pemikiran kita di media,” terangnya.
Namun sayangnya, kegiatan sempat terkendala karena listrik padam yang membuat tujuan kepelatihan juga terganggu. Padahal di awal, Firman bersama pihaknya telah menyediakan segala fasilitas yang dapat menunjang tujuan kegiatan.
Lokasi kegiatan bahkan dipindahkan, yang awalnya di UPT Perpustakaan dan Penerbitan Unismuh Makassar, imbas dari padamnya listrik.
Sebagai alternatif, Firman mensiasati kegiatan dengan melakukan kunjungan budaya lokal untuk menstimulus peserta dalam menemukan ide dalam menulis.
“Bahwasanya kita secara materi saja (dulu) dan Insya Allah outputnya nanti akan difollow up bentuk tulisan yang di mana itu bisa melahirkan pemikiran-pemikiran baru (lewat) kunjungan budaya bersama peserta,” tutup Firman.
