MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Kekisruhan di kampus antar mahasiswa dan birokrasinya dewasa ini masih terjadi. Seperti halnya yang terjadi di salah satu perguruan tinggi ternama di Indonesia Timur, yakni UNM (Universitas Negeri Makassar).
Terbaru, pada Selasa (26/9/2023) siang, ratusan mahasiswa menghelat aksi demonstrasi di Depan Gedung Pinisi UNM Jalan Pettarani, Kota Makassar.
Ratusan mahasiswa UNM dari berbagai fakultas tersebut tergabung dalam satu wadah gerakan bernama Mahasiswa UNM Bersatu.
Pantauan edunews.id di lokasi aksi, spanduk aspirasi bertuliskan “Tuntaskan Segala Bentuk Problematika dan Reformasi Kebijakan di UNM” menjadi tajuk utama demonstrasi. Tak hanya itu, mencuci almamater kampus juga menjadi salah satu varian aksi.
Pencucian almamater menjadi aksi simbolik kekecewaan mahasiswa karena menilai Rektorat UNM tak mampu menyelesaikan berbagai permasalahan.

Aksi simbolik, mencuci almamater.
“Dan juga kita lihat bersama-sama bahwa pimpinan Universitas Negeri Makassar itu kemudian mengintervensi gerakan yang kita bangun. Itu membuktikan bahwa pimpinan Universitas Negeri Makassar tidak mampu menjawab persoalan-persoalan yang kita bawa,” tegas Wajendlap.
Dalam berbagai penyampaian orasi politik, massa aksi menilai bahwa segala bentuk intervensi dalam mengemukakan pendapat di UNM tak boleh didiamkan. Sebab, penghalang-halangan tersebut bertentangan dengan amanat UUD 1945.
“Ketika ada yang mengintervensi lewat akademik, pribadi, maupun (lewat) orang tua, (maka) kita akan bersepakat untuk menggerakkan teman-teman kita ketika diintervensi. (Intinya) tidak ada lagi gerakan tambahan yang diberikan oleh birokrasi,” ucap Jendlap.
Mereka menilai bahwa berbagai macam kezaliman dalam bentuk intervensi akademik dan organisasi kerap dilakukan oleh Rektorat UNM saat mahasiswa memberikan kritiknya.
“Penguasa kemudian dapat ditafsirkan sebagai dosen yang kemudian melakukan intimidasi kepada mahasiswanya. Penguasa dapat ditafsirkan untuk dekan yang kemudian membatasi dan tidak memberikan ruang-ruang organisasi kepada mahasiswa,” ucap orator yang lain.
Dalam demonstrasi tersebut Mahasiswa UNM Bersatu mengkampanyekan berbagai isu turunan, di antaranya:
- Mahasiswa membludak, fasilitas tidak memadai
- Restrukturisasi Tim Satgas dan implementasikan Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021
- Hentikan politik praktis Rektor UNM
- Tolak UNM berstatus PTN-BH
- Revisi Peraturan Akademik; metode perkuliahan dan larangan pungli
- Transparansikan pengelolaan keuangan
- Revisi Peraturan Kemahasiswaan; IPK dan aturan BKMJ/Biro yang tidak diakui
- Hapus SK Kegiatan Malam
- Selesaikan konflik yang ada di kampus
- Transparansikan komponen BKT
- Bentuk LK Fakultas yang vakum.
