MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Momentum Hari Sumpah Pemuda yang jatuh di tanggal 28 Oktober turut diperingati oleh beberapa lembaga kemahasiswaan.
Salah satunya HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) Ipol (Ilmu Politik) UINAM (Universitasn Islam Negeri Alauddin Makassar).
Meski telah lewat, HMJ Ipol memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan menghelat aksi demonstrasi di Jalan Sultan Alauddin Kota Makassar, pada Rabu (1/11/2023) kemarin.
Muhammad Bin Laden selaku Kabid (Ketua Bidang) Advokasi dalam kesempatannya menyampaikan banyak masalah yang sedang terjadi di Indonesia, khususnya di dunia pendidikan.
“Ketimpangan di berbagai sektoral yang dirasakan oleh mahasiswa mulai dari sistem pendidikan saat ini, di mana program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah produk yang membunuh secara perlahan nalar kritis Mahasiswa,” ucap Laden.
Berbagai masalah yang ditemukan Laden bersama pihaknya dirangkum dalam enam isu tuntutan dalam demonstrasi.
“Himapol membawa enam tuntutan, tolak sistem pendidikan MBKM, mengecam KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) di Indonesia, turunkan harga BBM, tolak presidential threshold 20%, dan mengecam tindakan represif aparat kepolisian terhadap demonstran,” tambahnya.
Di kesempatan lain, Faturrahman selaku Ketua Umum HMJ Ipol dalam orasinya menuturkan bahwa demonstrasi yang dihelatnya adalah bentuk kekecewaan atas kinerja Presiden Jokowi selama sembilan tahun masa jabatannya.
“Dengan dibekali semangat nilai kesatuan bangsa, dalam momentum ini (Sumpah Pemuda) Himapol mengekspresikan kekecewaannya yang menilai bahwa rezim Jokowi-Ma’ruf telah gagal selama 9 tahun masa jabatannya,” jelas Fatur.
Dari sekian banyak kegagalan yang Ia sebutkan, Fatur juga menyoroti kekisruhan yang terjadi di MK (Mahkamah Konstitusi).
“Belum lagi baru-baru ini terdapat kisruh di MK yang mengeluarkan kebijakan untuk melanggengkan kekuasaan,” lanjutnya.
