MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Moh Ramdhan Pomanto selaku Wali Kota Makassar dikunjungi oleh Siswa Taruna Nusantara. Kunjungan itu berkat didaulatnya Danny Pomanto, nama sapaannya, sebagai tokoh inspiratif.
Saat dikunjungi, Danny menerima siswa Taruna Nusantara di Rujab Wali Kota, Rabu (3/1/2024). Kunjungan itu dalam rangka mewawancarai sang tokoh inspiratif.
“Masalah itu tiap detik ada. Tetapi kata kuncinya jadilah pemimpin yang bisa bekerja dalam badai,” ucap Danny saat menjawab pertanyaan siswa.
Hal itu Ia utarakan sebab pemimpin bukanlah pekerjaan mudah dengan segala resiko yang datang kapan saja, tak kenal tempat dan waktu. Danny merasakan betul resiko itu selama memimpin Makassar.

Penyerahan cendera mata. Sumber: Dok. Istimewa.
“Jadi pilihlah paling baik yakni sosok negarawan dan tentunya sosok pemimpin peradaban yang jangkauan pikirannya mencapai 100 tahun ke depan,” sarannya ke siswa.
Danny mengingatkan agar senantiasa menjadi dan mencari pemimpin yang Ia kategorikan sebagai negarawan dan peradaban. Danny mengklasifikasikan pemimpin ke empat jenis; pemimpin proyek, pemimpin politik, pemimpin negarawan, dan pemimpin peradaban.
Singkatnya, pemimpin proyek hanya memikirkan satu tahun masa jabatannya. Pemimpin politik memikirkan lima tahun masa kekuasaannya.
Sedangkan pemimpin negarawan memikirkan negaranya hingga 25 tahun ke depan. Dan pemimpin peradaban memikirkan masa depan negaranya lebih jauh lagi, melebihi usia hidupnya.

Sesi foto bersama. Sumber: Dok. Istimewa.
“Itulah bentuk jariyah kita di dunia dan di akhirat,” sebut Danny.
Saat karir politiknya disinggung, terang-terangan Ia mengakui bahwa dirinya bukan berasal dari keluarga politisi, orang kaya, apalagi bangsawan. Sesuai dengan ikonnya yang terkenal, Ana’ Lorongna Makassar, Danny hanyalah warga biasa yang lahir di lorong sempit.
Danny merintis karir politiknya saat mendengar kata-kata bijak dari salah dua pemimpin dunia, yakni Ali bin Abi Thalib dan Erdogan. ‘Jangan sampai dunia dipimpin oleh orang-orang jahat’ jadi kalimat yang memantik Danny untuk berpolitik. Menurutnya, politik harus dipimpin oleh orang-orang baik agar menghasilkan kebijakan yang baik pula ke masyarakat.
