JENEPONTO, EDUNEWS.ID – Petani di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, mengeluhkan sulitnya mendapat pupuk subsidi jenis urea di pengecer.
Kesulitan ini terjadi setiap tahun saat musim tanam tiba.
“Saya katakan langka karena beberapa petani menjerit kalau ke pengecer beli pupuk,” kata Hatta, salah seorang petani asal Kelurahan Balang Beru, Kecamatan Binamu, Rabu (17/4/2024).
Menurutnya, kalaupun ada, harganya mahal sehingga berpotensi membuat petani gagal panen.
“Itu sudah pasti gagal panen, karena pupuk itu komponen aktif,” jelasnya.
Hatta mengatakan setiap petani membutuhkan pupuk yang berbeda-beda, tergantung dari luas lahan. Dia sendiri mengaku membutuhkan 15 sak pupuk untuk luas lahannya yang mencapai 1,5 hektare.
“Kalau saya pupuk saya pakai 15 sak dengan luas lahan 1,5 hektare. Petani biasanya 2 kali pemakaian tanam pertama,” ungkapnya.
Hatta juga mengeluhkan banyaknya aturan pemerintah yang menyulitkan petani dalam mendapatkan pupuk subsidi. Misalnya harus terdaftar di kelompok tani agar bisa memperoleh pupuk dari pengecer.
“Sepertinya langka, mungkin karena aturan sehingga masyarakat cuma dapat tidak sesuai dengan keinginan. Keluhan itu sering kali saya dengar di petani lainnya,” terangnya.
