MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Puluhan pemuda dari Ikatan Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Simbuang-Mappak (IPPEMSI) Makassar berkumpul di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar. Mereka memprotes soal pembangunan jalan ruas Masuppu-Pinrang yang tak kunjung dikerjakan.
“Tuntutannya masih sama terkait aksi kami yang pada awal pertama, bagaimana kemudian meminta transparansi daripada Pj Gubernur Sulawesi Selatan terkait daripada anggaran (konstruksi jalan Masuppu-Pinrang) yang ditarik tiba-tiba,” ucap Ketua Umum IPPEMSI Makassar Daniel Grand Saputra ke edunews.id di lokasi aksi, Senin (29/4/2024).
Deni, nama sapaannya, menerima informasi bahwa anggaran sebanyak Rp. 17 milyar yang harusnya dialokasikan untuk pembangunan jalan dialihkan oleh Pj Gubernur Sulsel. Ia menilai hal itu sebagai penyebab pembangunan jalan yang belum dikerjakan hingga pihaknya melakukan demo.
“Pertama memang (informasinya) dari Pemprov sendiri, dari (Dinas) Bina Marga, dan dari media-media berita yang menyebar pernyataan Pj Gubernur,” tambahnya.
Pihaknya mengaku menerima informasi dari Dinas Bina Marga Sulsel bahwa anggaran pembangunan jalan tersebut dialihkan oleh Pj Gubernur. Namun Deni tidak menerima alasan konkret mengapa anggaran tersebut dialihkan.
“Itu yang menjadi pertanyaan besar bagi kami juga, karena sampai sekarang bapak Pj (Gubernur) belum memberikan satu jawaban kenapa kemudian anggaran tersebut ditarik,” pungkas Deni.
Deni mempertegas bahwa pihaknya akan terus mengawal dan menuntut kejelasan dialihkannya anggaran pembangunan jalan ruas Masuppu-Pinrang. Namun, pantauan di lokasi, sejak aksi dimulai dari pukul 13.55, Pj Gubernur tak mengunjungi IPPEMSI disebabkan ia sedang tugas ke luar daerah.
Situasi memanas di pukul 15.11 lantaran IPPEMSI tak kunjung ditemui oleh pihak Pj Gubernur sehingga terjadi aksi saling dorong antara massa aksi dan pihak keamanan. Tak hanya itu, massa aksi kemudian memblokade setengah jalan pada pukul 15.20.
Mereka memblokade sembari memegang spanduk berisi tuntutan dan berorasi. Alhasil, arus lalu lintas menjadi macet dari Kantor Gubernur Sulsel hingga Fly Over.
