*Oleh Khoirul Hidayat
OPINI, EDUNEWS.ID – Makhluk bernama ibu itu ibarat bidadari yang wajib kita lindungi dan hormati hingga nafas terakhir. Sesungguhnya tidak ada yang lebih besar dari kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya. Anak nya tidak akan dapat membalas apa yang telah diberikan oleh ibu mereka, karena bidadari yang berwujud ibu adalah wanita terhebat yang pernah diberikan kepada kita. Karena nya kita datang ke dunia ini.
Ibu adalah tempat pertama bagi anak untuk belajar dan kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa kehadirannya, karena ibu sangat berperan dan sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Dalam sabdanya, Nabi Muhammad SAW menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali dalam sabdanya sebelum kata ayah.
Sebuah kisah “Seseorang mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya: “Siapa di antara kerabatku yang paling berhak membuatku berbuat baik?” Beliau menjawab: “Ibumu”. Dia bertanya lagi: “Siapa yang lain?” Beliau menjawab lagi: “Ibumu”. Beliau menjawab lagi: “Ibumu”. Dia bertanya lagi: “kemudian Siapa lagi?” Beliau menjawab lagi: “Ini ayahmu” (HR Bukhari dan Muslim).
Dari hadist ini bisa kita pahami bahwa ibu lebih berpengaruh dalam mendidik anak nya, bahkan ibu telah mulai mendidik anaknya semenjak anaknya masih berada di dalam kandungan.
Menurut Dr Abdullah Nasin Urwan, dalam bukunya ‘Pendidikan Sosial Anak’, ia memberikan dua alasan mengapa ibu harus diprioritaskan.
Pertama, ibu lebih memberikan perhatian terhadap anaknya pada masa kehamilan, persalinan, menyusui, pengasuhan, dan membesarkan anak.
Kedua, sosok ibu mempunyai ikatan batin, kasih sayang, kelembutan, kasih sayang dan kecenderungan untuk selalu memberikan perhatian kepada anak.
Karna itu lah sebagai seorang anak harus menunaikan kewajiban dan hak untuk keluarga kita terlebih ibu, tetapi tidak kalah penting nya seorang bapak untuk mempengaruhi pola pikir anak,
Beberapa waktu yang lalu ada artikel menarik dari Dr.Dede Rubai tentang penanaman pendidikan di dalam keluarga, di terangkan pendidikan yang ditanamkan secara menyeluruh di dalam lingkungan keluarga akan menghasilkan kekuatan ketahanan nasional yang solid.
Pasalnya, keluarga adalah tempat di mana nilai-nilai agama, budaya, dan moral ditanamkan sebagai dasar pendidikan. Pernyataan ini sangat sesuai karena fondasi awal dalam pendidikan diletakkan di dalam keluarga.
Terlebih seorang ibu, tetapi dalam kenyataan ibu juga memilki problem dalam mempengaruhi anaknya salah satu nya adalah tidak ada pendidikan atau panduan nya menjadi seorang ibu, namun ibu selalu di tuntut menjadi pendidik anak yang baik.
Kita bisa lihat judul berita ini “Anak Bunuh Ibu di Sukabumi dengan garpu tanah”, ”Anak SMP Polisikan Ibu Kandung, Tak Terima Dimarahi Gegara Kepergok Pacaran”. Itu semua problem nya terjadi pada anak, yang menjadikan seperti itu terhadap ibu dan bapak nya, bisa jadi itu karna faktor kurang nya perhatian ibu kepada anak nya yang menjadi kan anak nya beringas dan seringkali tidak terkontrol emosi dan perkembangannya.
Maka Peran ibu dalam mendidik anak menjadi fokus perhatian dalam berbagai konteks budaya, sosial, dan psikologis. Sebagai agen pertama dalam pembentukan individu, peran ibu memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan anak. Penulis akan menganalisis secara mendalam mengenai peran ibu dalam mendidik anak, termasuk dampaknya pada aspek kognitif, emosional, dan sosial anak.
Aspek peran Ibu dalam Pengembangan Kognitif Anak
Pada tahap awal kehidupan, hubungan antara ibu dan anak memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif/intelektual anak. Sebagai seorang ibu, penting untuk memperhatikan anak dengan memberikan nutrisi yang memadai agar perkembangan otaknya optimal.
Memberi nutrisi yang sehat ke anak saja tidak cukup membantu perkembangan optimal anak. Ibu juga perlu memberi stimulasi ke anak, seperti menggobrol, baca buku, dan interaksi verbal lainnya. Ini sangat penting membantu anak belajar bahasa dan mengerti konsep-konsep dasar, seperti membedakan suara, tekstur, mengingat, dan mengalisis masalah.
Ada sebuah Penelitian menunjukan bahwa anak-anak yang banyak berinteraksi dengan ibunya biasanya memilki kemampuan berpikir yang lebih bagus di awal masa tumbuhnya.
Menurut Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, M.Psi., Psikolog yang akrab disapa Bunda Romy. Seorang Ibu perlu mengajarkan anak untuk selalu menganalisis sesuatu agar mengasah Critical Thinking anak.
Kemampuan kognitif bisa bisa dilatih kemampuan berpikirnya dengan bermain sambil belajar. Misalnya, saat anak kesulitan membuka kaleng kerupuk, ibu sebaiknya tidak langsung membantunya.
Sebaliknya, ibu bisa bertanya, “Menurutmu, bagaimana cara membukanya?” Ini mendorong anak untuk mencari solusi sendiri dan memahami bahwa tidak perlu langsung marah atau menendang kalengnya. Dengan demikian, ibu dapat melatih kemampuan berpikir kritis anak dalam situasi sehari-hari.
Aspek Pengaruh Emosional Ibu dalam Pembentukan Kepribadian Anak
Seringkali, orang tua menunjukkan kekecewaan atau kemarahan kepada anak ketika mereka membuat kesalahan, meskipun kesalahan tersebut sebenarnya tidak sebesar reaksi orang tua. Jika hanya didasarkan pada emosi dan kemarahan, pesan yang ingin disampaikan bisa menjadi kabur.
Terlalu sering mengekspresikan kemarahan kepada anak dapat memiliki dampak negatif pada karakter dan perkembangannya. Seperti yang terjadi pada berita “Anak Bunuh Ibunya di Sukabumi Terkuak, Hanya karena Kesal Dimarahi”, di mana anak tersebut akhirnya membunuh ibunya karena kesal ditegur secara berlebihan.
Peran ibu sangat penting dalam mengembangkan aspek emosional anak. Hubungan yang hangat dan aman antara ibu dan anak membentuk fondasi yang kokoh bagi perkembangan emosional anak. Dengan dukungan emosional yang cukup, anak akan lebih percaya diri menghadapi tantangan hidup.
Selain itu, ibu juga mengajarkan anak tentang mengelola emosi dan memahami perasaan, baik dari diri sendiri maupun orang lain. Anak membutuhkan saran dan perhatian dari kedua orang tuanya, namun juga memerlukan kasih sayang yang tulus.
Pengaruh lingkungan keluarga yang diciptakan oleh Ibu, ibu memiliki peran signifikan dalam menciptakan lingkungan keluarga yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Lingkungan yang penuh kasih, stabil, dan mendukung memberikan landasan yang kuat bagi anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Ibu juga bertanggung jawab dalam memfasilitasi kegiatan keluarga yang mempromosikan interaksi sosial, pembelajaran, dan kegiatan positif lainnya.
Dari penjelasan di atas dapat simpulkan bahwa peran ibu dalam mendidik anak memiliki dampak yang sangat besar pada perkembangan anak dalam berbagai aspek kehidupannya. Mulai dari pengembangan kognitif hingga pembentukan nilai-nilai dan etika, ibu memegang peran utama dalam membimbing anak-anak menuju perkembangan yang sehat dan optimal.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengakui dan mendukung peran ibu dalam mendidik anak sebagai fondasi bagi generasi yang akan datang.
Penulis merupakan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam 45 Bekasi
Jurusan Magister Pendidikan Agama Islam
Daftar pustaka :
Al-Qur’an
Hadist
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5863282/jelang-hari-ibu-ini-10-hadits-berbakti-kepada-orang-tua
https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6472427/ibu-sosok-mulia-ayat-al-quran-jelaskan-kedudukan-istimewa-ibu
https://khazanah.republika.co.id/berita/polpgi458/mengapa-ibu-didahulukan-daripada-ayah
Dr Abdullah Nashin Ulwan dalam bukunya, Pendidikan Sosial Anak
https://www.halodoc.com/artikel/ibu-mudah-marah-bisa-berdampak-pada-karakter-anak-benarkah
https://www.alodokter.com/peran-ibu-dalam-tumbuh-kembang-anak
