JAKARTA, EDUNEWS.ID – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) tak pernah berterus terang soal jumlah utang negara.
JK mengatakan, ketidakjujuran itu terjadi sampai saat ini.
Menurut JK, utang yang disampaikan ke publik hanya yang tercatat saja.
JK menyebut banyak utang lain seperti utang BUMN hingga pembangunan proyek yang belum dibayar penuh.
“Utang kita yang selalu ditonjolkan Rp8.400 (triliun), tapi hidden debt, utang BUMN, proyek belum dibayar semua kan utang yang tidak tercatat,” kata JK dalam YouTube Gita Wirjawan.
Diketahui, berdasarkan catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di buku APBN KiTa edisi September, utang pemerintah mencapai Rp8.461,93 triliun per akhir Agustus 2024 dengan rasio 38,49 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
JK lalu menekankan hal yang sama berlaku untuk kinerja ekspor Tanah Air. Meski di catatan Badan Pusat Statistik (BPS) surplus, tetapi tak terlihat dampaknya ke dalam negeri.
“Jadi angka (US$) 500 triliun ekspor per tahun, bener nggak itu ada? Di catatan ada, di neraca ada, di BPS ada, tapi sama dengan utang (tidak jujur),” jelasnya.
