JAKARTA, EDUNEWS.ID – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko menyebut wajar langkah presiden terpilih Prabowo Subianto merangkul banyak kalangan.
Menurutnya, hal tersebut memperkuat komposisi kabinetnya dan sejalan dengan nilai-nilai demokrasi Pancasila yang mengutamakan gotong royong.
“Demokrasi kita bukan demokrasi liberal, tapi demokrasi Pancasila. Ini yang harus kita pegang,” ujar Joanes, Jumat (18/10/2024).
Selain gotong royong, Joanes juga menekankan demokrasi Pancasila mengedepankan musyawarah untuk mufakat.
Dalam konteks politik Indonesia, konsep oposisi tidak menjadi dominan karena tujuan utamanya mencapai kesepakatan bersama untuk kepentingan bangsa.
Lebih dari 100 orang telah dipanggil presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membantunya di pemerintahan periode 2024-2029.
Joanes juga mengapresiasi proses transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto yang berlangsung lancar.
“Inilah yang saya pikir dilakukan Pak Prabowo dan timnya, merangkul berbagai pihak, bahkan termasuk lawan-lawan politiknya. Ini harus kita rayakan, ini harus kita syukuri, bahkan, ini menjadi legacy bangsa ini,” kata Joanes.
Joanes berharap transisi pemerintahan yang berjalan baik ini bisa diikuti dalam transisi pemerintahan di masa depan.
Menurutnya, masyarakat kini bisa menjalani aktivitas sehari-hari tanpa kekhawatiran, berbeda dengan periode-periode sebelumnya.
