MAMUJU, EDUNEWS.ID – Puluhan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mamuju (Unimaju) semester 5 angkatan 2022 berunjuk rasa lantaran kenaikan biaya studi banding.
Aksi demo dilakukan di depan gedung rektorat dan halaman kampus, Selasa (21/1/2025).
Kenaikan biaya itu dinilai diambil secara sepihak.
Adapun nilainya mencapai 500 ribu untuk setiap kategori tujuan studi banding.
Adapun rincian kenaikan biaya studi banding yang menjadi keberatan mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Studi banding ke Makassar yang awalnya Rp2,5 juta dinaikkan menjadi Rp3 juta.
2. Studi banding ke luar Sulawesi, seperti Yogyakarta, Malang, dan Surabaya, naik dari Rp5 juta menjadi Rp5,5 juta.
3. Studi banding ke luar negeri, yakni Malaysia dan Singapura, naik dari Rp8 juta menjadi Rp8,5 juta (tidak termasuk biaya paspor).
Selain itu, mahasiswa memprotes kebijakan kampus yang melarang mahasiswa non-penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) memilih opsi studi banding ke Makassar.
“Kami merasa kebijakan ini diskriminatif dan tidak berpihak pada seluruh mahasiswa,” tegas Ivan, salah satu massa aksi.
Sementara Wakil Rektor I Unimaju, Furqon, menyatakan bahwa keputusan terkait kenaikan biaya studi banding telah dibahas bersama perwakilan mahasiswa dalam rapat sebelumnya.
Menurutnya, persoalan tersebut sudah disepakati bersama.
“Kami sudah menawarkan solusi. Mahasiswa non-KIP yang tidak mampu mengikuti opsi pertama dapat menunda pelaksanaan studi banding hingga periode berikutnya,” jelas Furqon.
Meski demikian, mahasiswa tetap menuntut pihak kampus untuk segera mencabut keputusan kenaikan biaya studi banding dan memberikan kebijakan yang lebih inklusif bagi semua mahasiswa tanpa diskriminasi.
