EDUNEWS

Kegiatan BBGTK Sulsel Disorot! Biaya Dibebankan ke Sekolah Hingga Rp14 juta

MAKASSAR, EDUNEWS.ID  – Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Pembelajaran Mendalam oleh Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Sulawesi Selatan menuai sorotan.

Pasalnya, biaya yang dibebankan kepada pihak sekolah mencapai angka yang sangat besar, tidak sebanding dengan jumlah peserta yang diutus dan fasilitas yang diterima. Seperti diketahui, pelaksanaan kegiatan tersebut sementara berlangsung pekan ini di beberapa sekolah di kota Makassar oleh BBGTK.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh kru edunews.id, Kamis (21/8/2025), setiap sekolah hanya diizinkan mengikutsertakan dua guru dan satu kepala sekolah. Namun, biaya yang harus ditanggung oleh pihak sekolah dikabarkan membengkak hingga belasan juta rupiah. Angka fantastis ini membuat sejumlah kepala sekolah mengeluh.

Sejumlah kepala sekolah mengaku keberatan. Pengakuan dari salah satu kepala sekolah yang meminta   identitasnya dirahasiakan mengungkapkan untuk mengutus dua guru dan satu kepala sekolah, biaya yang ditanggung sekolah mencapai Rp 14 juta.

“Kalau sekolah melaksanakan sendiri, jauh lebih efisien. Tapi BBGTK hanya melibatkan tiga orang perwakilan, sementara biayanya membengkak. Ini jelas memberatkan,” ungkap seorang kepala sekolah.

Ia mengungkapkan, kalau sekolah melaksanakan sendiri, tentu lebih efisien dan efektif.

“Tapi karena BBGTK yang menjadi penyelenggara, biayanya membengkak,” ujarnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh pihak BBGTK sangat memberatkan dan mengancam penggunaan anggaran dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) untuk kebutuhan lain yang juga sangat penting.

“Ini sangat memberatkan dan tidak masuk akal.”

Ia menyebut, sejumlah kepala sekolah mempertanyakan transparansi dan efisiensi anggaran dalam kegiatan tersebut. Mereka merasa bahwa biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan manfaat yang didapat, apalagi dengan keterbatasan jumlah peserta dari setiap sekolah. Dana sebesar itu, menurut mereka, bisa dimanfaatkan untuk program lain yang lebih mendesak dan langsung berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah.

Sebelumnya, terungkap bahwa pembebanan biaya tidak hanya dialami oleh sekolah melalui Dana BOS, tetapi juga oleh para guru secara pribadi.

Hingga saat ini, pihak BBGTK Sulawesi Selatan belum memberikan tanggapan resmi terkait polemik biaya kegiatan yang memberatkan ini.

Kemendikdasmen : Anggaran Langsung Ditransfer ke Sekolah

Di sisi lain, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen PDM Kemendikdasmen), Gogot Suharwoto, memberikan penjelasan yang berbeda. Menurut Gogot, anggaran program deep learning dan koding-artificial intelligence (AI) yang disiapkan oleh pemerintah pusat mencapai Rp750 miliar hingga Rp800 miliar.

Gogot menegaskan bahwa dana ini ditransfer langsung ke rekening sekolah, bukan melalui BBGTK atau lembaga perantara lain. Anggaran ini ditujukan untuk SD, SMP, SMA, dan SMK dengan rincian yang sudah ditentukan:

  • SD: Rp22,5 juta per sekolah
  • SMP: Rp35 juta per sekolah
  • SMA/SMK: Rp45 juta per sekolah

“Itu pembelanjaannya untuk 3 hal, untuk training karena perangkat sudah kita kasih dari pusat, untuk beli dokumen pendukung

seperti buku, kemudian juga ketiga untuk berlangganan (konten pembelajaran),” jelas Gogot di Jakarta, Rabu (20/8/2025).

Menurut Gogot, sekolah diberikan otonomi penuh untuk mengelola anggaran tersebut sesuai petunjuk teknis yang telah ditetapkan.

Terkait penyelenggaraan koding-AI, Gogot menyebut saat ini sudah ada 45 ribu sekolah yang siap melaksanakannya. Namun, sebagai catatan koding-AI hanyalah mata pelajaran (mapel pilihan).

Para pengajar mapel koding-AI ini dilatih oleh mentor yang disiapkan Kemendikdasmen dari 89 lembaga penyelenggara pendidikan dan latihan (diklat) yang bekerja sama dengan Kemendikdasmen.

Gogot meyakini koding dan AI sudah bukan menjadi kebutuhan tetapi bagian dari kehidupan masa kini. Pembelajaran koding-AI di sekolah tidak hanya berguna untuk mencari kerja di masa mendatang, tetapi lebih dari itu.

“Jadi kita perlu kenalkan bukan hanya untuk mencari kerja, tapi bagaimana kita hidup dengan dunia yang sudah dipenuhi dengan AI dan coding. Itu kita (Kemendikdasmen) support dan kita akan invite (undang) semua lembaga pendidikan untuk berkontribusi memastikan semua anak-anak Indonesia bisa belajar koding dan AI di masa sekarang,” pungkasnya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

Kirim Berita

  • redaksi@edunews.id
  • redaksiedunews@gmail.com

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top