MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Mengetahui kabar adanya dugaan penipuan di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Makassar, Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI -MPO) Makassar pun angkat bicara.
Sekum HMI MPO Makassar, Muhammad Tasrif menganggap kejadian penipuan terhadap masyarakat yang ingin mengurus administrasi dokumen atau kelengkapan kendaraan ini bukanlah kejadian pertama kali.
“Kejadian seperti ini sudah sering terjadi,” ujar Muhammad Tasrif, Kamis (20/6/2019).
Ia pun mempertanyakan integritas di lingkungan Samsat Makassar.
“Kepala Samsat Makassar harus dicopot dari jabatannya karena tidak bisa mengendalikan anggotanya dalam praktek-praktek seperti ini. Samsat Makassar tidak aman,” cetusnya.
Diketahui, seorang pria asal Palopo bernama Rizal mengaku menjadi korban penipuan pegawai harian lepas di Samsat Makassar.
Pemuda berusia 25 tahun ini meminta tolong kepada pegawai wanita berinisial SS untuk diuruskan balik nama mobil merek Daihatsu Xenia yang dibeli di Jakarta. Namun kepengurusan dari tahun 2018, hingga kini balik nama mobilnya tidak selesai.
Bahkan Rizal pun telah membayar sejumlah uang mencapai nilai Rp 8 Juta kepada wanita SS.
“Saya sudah membayar biaya ke SS, pertama Rp5,4 juta. Kemudian pembayaran kedua Rp900 ribu, ketiga Rp1,5 juta dan terakhir Rp 800 ribu,” ungkapnya.
Rizal pun sempat mendatangi Samsat Makassar, Rabu (19/6/2019) kemarin. Kepada Rizal, Bripka Yuser di bagian mutasi mengaku hanya menerima dana Rp1,5 juta dari SS. Masih ada pajak yang belum diselesaikan sebesar Rp800 ribu.
Rizal pun berniat melaporkannya di Polrestabes Makassar. “Hanya saja laporanku tidak diterima. Polrestabes menganggap tidak ada klarifikasi dari pihak pertama yang diduga penipu atas nama SS,” ujar Rizal. (Erwin)
