MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Munculnya sorotan terhadap kebijakan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dari berbagai pihak belakangan ini mendapat tanggapan serius dari salah seorang tokoh masyarakat Sulsel, H. Busrah Abdullah.
Seperti diketahui, NA disorot soal mutasi sejumlah pejabat di Pemprov. Sulsel oleh berbagai pihak. Bahkan, masalah mutasi ini melahirkan hak angket DPRD Sulsel.
“Soal mutasi adalah hak prerogatifnya Gubernur. dan, saya pikir sudah benar kalau beliau bertindak tegas terkait dengan pejabat yang tidak mau tunduk terhadap pimpinan,” tegas Busrah.
Menyingggung soal adanya pihak yang menuding NA berbahasa kayak preman karena suka mempermalukan pejabatnya, Busrah mengatakan kalau komentar itu tidak etis.
“Justru komentar semacam itu sangat tidak etis dan menjurus hoaks. Dan, itu berbahaya bagi yang bersangkutan ,” tuturnya.
Menurut Busrah Abdullah, akhir-akhir ini ada pihak yang cenderung menghilangkan rasa hormat pada Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Padahal, lanjutnya, NA adalah pemimpin yang dipilih langsung oleh masyarakat Sulsel pada Pilgub Sulsel 2018 lalu.
” Dengan demikian, mestinnya beliau diposisikan sebagai pemimpin yang paling dicintai, ditaati, dan dihormati oleh semua pihak sebagai pilihan masyarakat Sulsel secara konstitusional,” ungkapnya.
Dan, lanjut mantan Ketua DPRD Makassar ini, semestinya tatkala memilihnya, telah menyadari bahwa pemimpin itu sebenarnya adalah manusia biasa, bukan malaikat.
Ironisnya, katanya, pemimpin yang semula dipilihnya sendiri, ternyata tidak ditaati. Alasannya pun mengada ada, terutama dari lawan politik NA.
Mantan Ketua DPD PAN Makassar ini, meminta kepada semua pihak agar mengakhiri polemik atas kebijakan NA.
Makanya, ia menghimbau kepada semua pihak agar memberi kesempatan kepada NA untuk bekerja dengan baik.
“Berilah kesempatan kepada Pak Gubernur NA bisa bekerja dengan tenang. Tentunya kita berharap beliau dapat memberikan pelayanan terbaiknya buat masyarakat Sulsel,” pintanya.
“Dan, maaf kalau ingin kembali berkompetisi di Pilgub Sulsel tunggu saja lima tahun mendatang,” ucapnya.
Alasannya, kasihan rakyat karena pelayanan publik terganggu akibat masih adanya kelompok kecil yang belum mau menerima kekalahannya.
Olehnya itu, Busrah mengharapkan semua pihak agar dapat berbesar hati menerima segalanya dan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat Sulsel.
” Mari kita tunjukkan kenegarawan kita saudaraku, utamakan kepentingan masyarakat Sulsel. Insya Allah pasti berkah untuk semua,” harapnya.
