EDUNEWS.ID – Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai sektor, tak terkecuali sektor ekonomi dan perbankan. Antisipasi penyebaran Covid-19 sebagai kluster baru di dunia perbankan perlu dilakukan, agar layanan jasa antara petugas bank dengan nasabah tidak menjadi potensi kerawanan baru penyebaran Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan pengamat perbankan Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Puji Handayati. Menurutnya, ada dua hal yang perlu dilakukan sektor perbankan di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
“Yang pertama adalah memberikan sosialisasi masif terkait produk dan layanan baru perbankan,sehingga bisa minimalisir masyarakat atau nasabah datang ke kantor untuk melakukan kontak fisik dengan petugas perbankan,” kata Puji, Kamis (16/7/2020).
“Sementara rekomendasi kedua, yakni dengan menambah fitur layanan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat dengan tetap menerapkan pola physical distancing,” tuturnya.
Ia mengakui, layanan digital payment memang melesat di saat pandemi. Jika pada kondisi normal, pertumbuhan layanan digital ini hanya berkisar antara 2-3 persen. Namun saat pandemi pertumbuhannya mencapai 20 sampai 30 persen per bulan.
“Ini menjadi sesuatu yang luar biasa dimana transaksi perbankan sebenarnya sudah beralih ke cashless dan e-wallet. Jadi ada perubahan dalam model transaksi,” ucap Puji.
Apalagi kini perbankan sudah melakukan berbagai inovasi, diantaranya membuka rekening bank bisa lewat video banking, hingga aktivitas transaksi yang menggunakan virtual account.
“Intinya hanya tinggal bagaimana memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang produk digital perbankan,” ujarnya.
rri
