JAKARTA, EDUNEWS.ID Gerakan TurunTangan melakukan kegiatan pembersihan lingkungan di Kali Adem, Kelurahan Muara Angke, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Relawan dibantu oleh warga sekitar dan 20 Petugas dari Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU), serta Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan pembersihan lingkungan di pemukiman mereka.
Sebelumnya relawan sudah melakukan riset di Kali Adem dan menemukan beberapa masalah, salah satunya adalah kebersihan lingkungan yang kerap diabaikan warga. Hal tersebut mengakibatkan masalah seperti penumpukan sampah dan banjir rob yang bahkan membuat hewan berbahaya seperti biawak dan ular masuk ke dalam rumah warga.
TurunTangan melalui program inkubasinya yaitu WalkWith, mengerahkan sebanyak 34 relawan dalam kegiatan ini. Mereka diseleksi melalui pendaftaran yang dibuka di akun media sosial www.instagram.com/walkwithorg. WalkWith adalah sebuah gerakan inkubasi dari organisasi non pemerintah (NGO) TurunTangan adapun tujuan dan misi gerakan ini adalah menciptakan kota inklusif dengan pemberdayaan dan keterlibatan warga masyarakat di daerah tertentu.
Relawan bersama para petugas dan warga mulai melakukan kegiatan pembersihan pada Sabtu, 29 Agustus 2020 pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
“Sejujurnya, ini adalah program bersih-bersih pertama kali yang dilakukan di lingkungan kami,karena warga di sini sudah terbiasa dengan sampah di sekitarnya. Hal tersebut membuat kami tidak sadar kalau sampah sudah sangat menumpuk,” ujar Didi, salah satu warga Kali Adem.
Kali Adem adalah wilayah yang ilegal untuk ditempati karena berada di bantaran Muara Teluk Jakarta. Warga di sana selalu bergelut dengan ancaman penggusuran. Sehingga, lingkungan tersebut tidak terjangkau oleh petugas kebersihan. Maka dari itu, relawan TurunTangan membantu untuk menghubungi pihak terkait seperti Kelurahan, Kecamatan, dan Dinas Lingkungan hidup untuk membantu kegiatan pembersihan lingkungan di Kali Adem.
Para relawan beserta warga diberikan sarung tangan, masker, sepatu boots dan alat kebersihan seperti sapu, pengki, dan garpu tala untuk membersihkan lingkungan. Selain itu, mereka memberikan enam drum dan satu bak sampah untuk warga, sehingga bisa membuang sampah pada tempatnya.
Dalam kegiatan tersebut mereka membersihkan bantaran sungai dan bagian bawah rumah warga yang penuh dengan sampah. Kebanyakan rumah warga di Kali Adem berbentuk rumah panggung yang terbuat dari papan sehingga sampah menumpuk di bawah rumah-rumah warga. Dari kegiatan pembersihan lingkungan ini, berhasil terkumpul sampah sebanyak sepuluh truk sampah penuh. UPK Kecamatan Penjaringan menyediakan lima truk sampah mengangkut penuh sampah dua kali.
Selain itu, relawan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kali Adem mengenai pengelolaan sampah yang tepat. Rencana ke depan, WalkWith bersama warga Kali Adem akan membuat program Bank Sampah untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.
Relawan TurunTangan, Reza Pahlawani mengatakan jika dirinya ikut senang karena sudah bisa berkontribusi untuk masyarakat Kali Adem melalui dengan kegiatan bersih lingkungan hari ini.
“Memang ini bukan sampah milik kita, tapi ini adalah bumi kita. Semua orang berhak mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” ujanya.
Harapannya, warga dapat membuat pemukiman mereka menjadi lebih layak untuk dihuni dan mulai peduli dengan lingkungan sekitar mereka.
“Kerja bakti ini menjadi momentum warga Kali Adem dalam menjaga lingkungan dan sadar bahwa kebersihan menjadi kunci bagi kehidupan yang berkualitas bagi mereka,” kata Direktur Eksekutif TurunTangan, Raka Pramudito.
Setelah lingkungan bersih, hal tersebut akan menjadi lingkungan yang nyaman bagi masyarakat beraktivitas, terutama bagi anak-anak yang harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). TurunTangan ingin bersama warga Kali Adem bisa menyediakan sebuah ruang belajar online bersama yang terawat dan memenuhi standar protokol kesehatan. (rls/ayu)
