SINJAI, EDUNEWS.ID – Kelompok pemuda dan mahasiswa yang menyebut dirinya Aliansi Masyarakat Sinjai melakukan aksi unjuk rasa di Tugu Bambu dan Kantor Bupati Sinjai, Senin (16/1/2023).
Aksi unjuk rasa tersebut dikarenakan krisis air bersih yang terjadi di beberapa daerah Sinjai. Akibatnya tidak sedikit warga komplain terhadap PDAM Sinjai akibat tidak memperoleh pasokan air bersih selama beberapa hari.
Alhasil, Bupati Sinjai memotong gaji karyawan PDAM lantaran dinilai tidak maksimal dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Aliansi Masyarakat Sinjai menganggap pemotongan Gaji karyawan PDAM bukan merupakan solusi efektif dalam menjawab persoalan krisis air bersih di Kabupaten Sinjai.
Selain memprotes keputusan Bupati Sinjai yang memotong gaji karyawan, Aliansi Masyarakat Sinjai juga mendesak pemkab agar mengevaluasi kinerja PDAM secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami memberikan ultimatum kepada bapak Bupati Sinjai untuk mencopot direktur PDAM” tegas Fajrul Akbar selaku jenderal lapangan
Bahkan PDAM Sinjai mengalami penurunan pendapatan sejak tahun 2021-2022 senilai Rp 200-250 Juta setiap bulannya.
“Jangan buat kami tidak percaya lagi dengan bapak Bupati Sinjai, sebagai seorang pejabat daerah seharusnya bekerja secara profesional” tutupnya
Sampai saat ini, pihak PDAM dan Bupati Sinjai belum menanggapi aspirasi massa aksi.
