MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Aliansi Mahasiswa Rakyat Miskin Kota kembali menggelar aksi demonstrasi menolak kebijakan penghapusan BBM bersubsidi, Jumat (31/12/2021) sekira pukul 15.00 Wita di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan.
Kali ini massa yang diturunkan jauh lebih banyak, terdiri dari berbagai organisasi dan komunitas mulai dari BEM Fakultas Hukum Unhas, IMM Makassar Timur, IMM Kota Makassar, HMI MPO Cabang Makassar, DPC Permahi Makassar, dan Asosiasi Angkutan Darat Kota Makassar.
Sebelumnya, massa aksi dibagi menjadi dua titik, yakni di Alauddin dan di depan pintu 1 kampus Unhas Tamalanrea. Kemudian aliansi bergerak bersama menuju kantor gubernur dengan membawa 5 tuntutan berikut :
1. Menolak kebijakan penghapusan BBM bersubsidi jenis premium
2. Mendesak DPRD Sulsel menfasilitasi Rapat Dengar Pendapat (RDP) Jilid 2 bersama Pemprov Sulsel, Pertamina MOR 7 Sulawesi, DPD Hiswana Migas Sulawesi dan kelompok masyarakat terdampak dengan kebijakan penghapusan BBM bersubsidi jenis premium
3. Mendesak Pemprov Sulsel untuk mengkaji ulang kebijakan penghapusan BBM bersubsidi jenis premium karena berdampak secara serius terhadap ekonomi masyarakat kelas menengah ke bawah.
4. Mendesak Pemprov Sulsel mencabut SE No. 541/9241/DESDM tentang Dukungan Kebijakan Program Langit Biru sebagai salah satu dasar penghapusan BBM bersubsidi jenis premium.
5. Aliansi Mahasiswa Rakyat Miskin Kota mengajak kepada seluruh organisasi kemahasiswaan dan pemuda untuk bersama-sama menggalang gerakan di wilayah masing-masing, yakni menolak penghapusan BBM bersubsidi jenis premium
Berdasarkan keterangan Jendlap aksi, Taufik Hidayat saat diwawancarai edunews.id pada Sabtu (1/1/2022), massa aksi diterima perwakilan Kesbangpol yang menjanjikan dialog terbuka.
Selanjutnya, Ketua BEM Hukum Unhas tersebut menyatakan bahwa aliansi akan kembali berkonsolidasi sambil menunggu dialog yang dijanjikan.
“Kami akan konsolidasi lebih lanjut dan tentunya akan turun dengan massa yang lebih banyak lagi jikalau tidak ada perkembangan,” pungkas Taufik.
