MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman telah mengambil sumpah/janji dan pelantikan jabatan pimpinan tinggi pratama di Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (24/9/2021) lalu.
Sebanyak 10 Pejabat Tinggi Pratama (Eselon II) Lingkup Pemprov Sulsel yang dilantik oleh Plt Gubernur Sulsel, salah satunya Prof Jufri yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel.
Namun hingga saat ini Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan Prof Jufri belum pernah masuk kantor secara langsung, hal tersebut diketahui saat media edunews.id, mendatangi Kantor Disbudpar Sulsel, Selasa (05/10/2021).
Saat didatangi Ruangan Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel Prof Jufri, tampak sejumlah orang pegawai yang mengisi ruangan tersebut.
Saat ditanyakan apakah Prof Jufri sudah pernah masuk kantor semenjak setelah dilantik jadi Kadis Budpar Sulsel?
“Belum pernah masuk pak,” kata salah satu pegawai yang enggan disebutkan namanya.
“Semenjak pak Plt melantik beliau, Prof Jufri belum pernah hadir pak di sini,” terangnya.
Diketahui Prof Jufri sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan.
Namun, nama Prof Jufri belakangan mencuat dan menarik perhatian publik.
Pertama, saat Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) Prof Husain Syam memutuskan menarik kembali Prof Jufri ke kampus almamater orange tersebut.
Prof Husain yang akrab disapa PHS itu menilai penempatan Prof Jufri sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan tidak sesuai dengan kompetensi dan kepakarannya.
Kedua, nama Prof Jufri disebut-sebut dan diduga terlibat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) saat menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Sulsel.
Saat itu, Disdik Sulsel melakukan program psikotes siswa SMA dan dikerjakan oleh CV Perfect Consultant.
Dari penelusuran, Direktur CV Perfect Consultant adalah anak kandung dari Prof Jufri sendiri.
