Seorang Dokter di Enrekang Sulawesi Selatanbernama dr Adiany Adil menjadi viral usai sepucuk suratnya viral di media sosial (medsos). Sepucuk surat tersebut menjadi viral karena dr Adiany menyebut tidak pernah ada diagnosis Covid-19.
dr Adiany Adil merupakan dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Massenrempulu Enrekang. Dalam suratnya dr Adiany menyebutkan dirinya sebagai ahli dalam hal diagnosis. Selain itu, dr dr Adiany Adil juga merupakan anggota aktif Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Hal ini dibenarkan oleh Ketua IDI Sulsel, dr Ichsan Mustari, yang menyebut dr Adiany masih tercatat sebagai anggota IDI Enrekang.
“Masih terdaftar sebagai anggota IDI,” ucapnya, dikutip dari Merdeka.com, Jumat (3/9/2021).
dr Ichsan juga mengatakan pihaknya saat ini bersama IDI Enrekang sedang melakukan investigasi dan verifikasi terhadap dr Adiany Adil.
“IDI Wilayah Sulsel dan IDI Enrekang sementara melakukan pertemuan dengan dokter yang bersangkutan untuk melakukan verifikasi dan investigasi,” ujarnya.
Sebelumnya, -Seorang dokter di RSUD Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Adiany Adil, membuat pernyataan bahwa COVID-19 bukan diagnosis dan pasien COVID-19 tidak pernah ada. Pernyataan Adiany itu viral di media sosial dan membuatnya dipanggil polisi.
Baca Juga : Heboh Dokter RSUD Enrekang Sulsel Buat Surat Pernyataan Covid-19 Tidak Pernah Ada
Pernyataan itu dituliskan dalam sebuah surat pernyataan yang ditandatangani Adiany pada 25 Agustus 2021. Adiany juga menyertakan nomor teleponnya di surat itu. Berikut ini pernyataan Adiany;
Yang bertanda tangan di bawah ini, atas nama dr. Adiany Adil sebagai salah satu pihak yang berwenang dan berkompeten membuat pernyataan akan COVID-19.
Bahwa berdasarkan disiplin ilmu saya yaitu berkenaan dengan profesi dokter, sosok ahli dalam hal penegakan diagnosis, maka saya dengan tegas dan jelas tetapkan bahwa sejak dahulu hingga detik ini para dokter termasuk saya tidak pernah tegakkan diagnosis COVID-19. Bahwa dalam teori dan praktek kedokteran, TIDAK PERNAH ADA DIAGNOSIS COVID-19/CORONA VIRUS DISEASE-19. Dan olehnya itu, pasien COVID-19 itu tidak pernah ada.
Demikianlah surat pernyataan yang saya buat untuk dipergunakan demi kemaslahatan ummat manusia.
