MAKASSAR, EDUNEWS.ID-Gedung Asrama Sekolah Islam Terpadu (SIT) Nurul Fikri Makassar, Jalan Meranti Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar terbakar. Kebakaran tersebut mengakibatkan empat ruangan hangus.
Humas SIT Nurul Fikri Makassar, Haedir mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 Wita saat proses pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut tengah berlangsung. Dan tiba-tiba lampu mati.
“Saat lampu mati itu kami keluar dan melihat asap dan api di lantai dua,” katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, (29/11/2021).
Ia mengungkapkan, empat ruangan yang terbakar tersebut merupakan asrama untuk santri.
“Kami belum tahu penyebabnya. Tapi kemungkinan besar itu korsleting,” ungkapnya.
Salah satu Anggota osis SIT Nurul Fikri Makassar, Fajar Ahmad Wahyuddin menjelaskan bahwa aqpihaknya awalnya tidak tahu menahu terkait kebakaran tersebut. Hal itu baru diketahuinya saat beberapa siswa berteriak menyampaikan bahwa ada ruangan terbakar.
Ia juga menyebut, ruangan yang terbakar adalah asrama, tempat santri atau siswa tidur saat malam. Ia memprediksi ada sebanyak 20 tempat tidur dalam tiap ruangan yang terbakar tersebut.
“Sekitar 20 tiap ruangan (tempat tidur). Kayaknya korsleting listrik (penyebabnya),” jelasnya.
Danton Damkar Posko Timur Makassar, Sultan, mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan kebakaran sekitar pukul 14.00 Wita. Sehingga pihaknya menurunkan empat unit armada pemadam kebakaran. Untuk kemudian ditambah empat unit lagi dari Markas Komando Damkar.
“Jadi total ada enam unit armada yang diturunkan untuk memadamkan api,” jelasnya.
Beruntung dalam peristiwa terjadinya kebakaran di sekolah islam terpadu tersebut tidak ada korban jiwa maupun, luka-luka yang dialami oleh siswa. Lantaran saat kejadian para siswa tengah menjalani proses pembelajaran.
Saat ini tim damkar tengah melakukan pendinginan usai melakukan pemadaman terhadap api yang menghanguskan empat ruangan sekolah yang berada Jalan Meranti tersebut. Belum diketahui berapa kerugian akibat kebakaran itu.
Citizen Reporter : Fajar Ahmad Wahyuddin
