TAKALAR, EDUNEWS.ID – Masyarakat, Binmas dan Karang Taruna Botolempangang Desa Pattinoang Takalar bergotong royong menyantuni warga kurang mampu yang tak tersentuh uluran tangan pemerintah setempat.
Paket santunan disalurkan Jumat (5/4/2024) berupa beras, terigu, gula pasir, minyak goreng, sirup, pakaian layak pakai, dan uang.
Dalam penyalurannya, hadir Bhabinkamtibmas Desa Pattinoang, Ketua-Sekretaris Karang Taruna, serta beberapa tokoh masyarakat dan pemuda.
Jumasiah Dg. Lele selaku penerima santunan mengaku sangat bersyukur.
“Alhamdulillah ini kedua kalinya kami dibantu. Kemarin masyarakat dan Pak Binmas merenovasi rumah kami yang sudah tidak layak huni. Hari ini kami kembali diberikan santunan, kami sangat bersyukur dan sangat berterima kasih kepada semua masyarakat, Binmas, dan Karang Taruna Pattinoang atas kebaikannya kepada keluarga kami,” ucap Jumasiah.
Jumasiah juga mengaku, keluarganya merasa lebih diperhatikan masyarakat dibanding pemerintah.
“Iye, rasa-rasanya masyarakat dan Binmas lebih na pedulikan jaki kodong ketimbang pemerintah desa. Tidak kutauki kenapa pemerintah desa kayak tidak ada perhatiannya kepada warganya,” ujarnya.
Bripka Hasbullah selaku Bhabinkantibmas Desa Pattinoang mengapresiasi masyarakat yang terlibat membantu.
“Semua ini berkat kebaikan para masyarakat dan anak muda Pattinoang yang terlibat. Mereka tak mengenal lelah untuk meringankan beban warga Pattinoang yang kurang mampu. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah bersedia melakukan agenda kebaikan ini,” terang Hasbullah.
Sementara Ketua Karang Taruna Botolempangang Desa Pattinoang, Ahmad juga turut serta memberikan komentarnya.
“Sebenarnya ini hanya persoalan kesadaran saja. Harus kita ingat, pemerintah itu punya tanggung jawab sosial loh, bukan hanya menikmati kursi empuk di kantor kerja saja. Masa’ ada warga tak berkecukupan hanya dilihat-lihat begitu saja, kan tidak elok. Ada begitu banyak cara yang dapat ditempuh oleh pemerintah untuk bisa membantu warganya yang kurang mampu, tidak melulu harus berpangku tangan pada dana desa,” kata Ahmad.
Di akhir, Ahmad menegaskan bahwa ia bersama pihaknya akan terus menggandeng masyarakat untuk saling bahu membahu.
“Kalau pemerintah desa memang tidak bisa diharap, ya sudah, kami tidak akan mengharapkannya. Tapi kami mau menegaskan, bahwa kami dan masyarakat tidak akan diam melihat semua kenyataan ini. Ingat, masyarakat Pattinoang telah mencatat sejarahnya menumbangkan pemerintah yang tak proaktif kepada warganya. Akan tiba saatnya masyarakat Pattinoang betul-betul sadar dan meluapkan aspirasinya,” pungkasnya.
