DAERAH

KPU Makassar Kembangkan Aplikasi Digitalisasi Pemilu

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar.

MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Perkembangan dunia digital saat ini meniscayakan setiap masyarakat maupun instansi dapat memanfaatkan teknologi informasi dengan baik. Sebab, hampir setiap aspek kehidupan sudah membaurkan diri dengan teknologi.

Proses penyelenggaraan Pemilu sebagai bagian dari kegiatan politik masyarakat mau tak mau juga harus dilaksanakan dengan bantuan teknologi digital.

KPU sebagai penyelenggara Pemilu saat ini tengah mengerjakan banyak proyek aplikasi untuk mentransformasikan kegiatan Pemilu ke dunia digital.

Sebab, KPU juga memahami digitalisasi adalah keniscayaan untuk pelaksanaan Pemilu. Komisioner KPU Makassar Romy Harminto mengatakan, digitalisasi pemilu adalah keniscayaan.

“Kita berada di era teknologi yang serba  cepat. Kita harus  ikut di dalamnya membuat terobosan dan maping terhadap perubahan,” katanya saat jadi pembicara pada Kelas Pemilu yang diselenggarakan KPU Makassar dengan tema ”Digitalisasi Pemilu: Sebuah Keniscayaan, Siapkah Kita?”.

Romy mengatakan, digitalisasi pemilu juga harus dilakukan karena aktivitas masyarakat Indonesia saat ini sudah beralih ke realitas virtual. Bahkan, di Indonesia penggunaan smartphone sangatlah tinggi.

Romy mengatakan ada sekitar 170.400.000 pengguna smartphone di Indonesia atau sekitar 61,7% dari total penduduk Indonesia.

“Inilah beberapa poin keniscayaan digitalisasi pemilu, suka tidak suka kita harus berada di dalamnya dan membuat terobosan. Jangan anti perubahan. Kami di KPU menganggap perubahan ini bukan hambatan tapi kesempatan untuk berbuat,” ujarnya.

Saat ini, kata Romy KPU Makassar sedang mengembangkan berbagai macam aplikasi yang diharap dapat membantu penyelenggaraan Pemilu dari aspek digital. Tentu, pengembangan aplikasi ini didasarkan pada beberapa pertimbangan. Yakni  secure (keamanan), simple (mudah/sederhana), dan share (dapat diakses umum).

Tiga kriteria tersebut yang jadi pertimbangan Kpu dalam mengembangkan aplikasi. “Jangan sampai kita bikin terobosan tapi menghambat jalannya kegiatan dan bukan mempermudah. Maka aplikasi itu harus kuat Keamanannya,  dibuat sederhana,m dan bukan konsumsi internal namun bisa diakses masyarakat umum,” ujarnya.

Romy membeberkan, sudah ada 11 aplikasi yang sudah selesai dikembangkan dan baru sementara pengembangan. Aplikasi tersebut di antaranya, Sidali, Sipol, Silon, Sidapil, Sidakam, Silog, Siakba, SITPS, Sirekap, Lindungi Hakmu, Sicoklit.

Dari sebelas aplikasi tersebut ada delapan aplikasi yang sudah selesai dan tiga aplikasi yang baru sementara pengembangan. Bahkan, dari delapan aplikasi yang telah selesai itu, tiga di antaranya sementara di-upgrade.

“Kenapa harus banyak aplikasi di KPU karena di KPU ada banyak wilayah yang harus dikelolah satu per satu. Namun nanti akan akan dibangun big tech jadi seperti aplikasi besar atau big data di mana kalau mengakses satu aplikasi itu dapat melihat semua progres kegiatan,” tandasnya. (*)

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kerjasama dan Mitra silakan menghubungi 085171117123

Kirim Berita

  • redaksi@edunews.id
  • redaksiedunews@gmail.com

ALAMAT

  • Branch Office : Gedung Graha Pena Lt 5 – Regus – 520 Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Pampang, Makassar Sulawesi Selatan 90234
  • Head Office : Plaza Aminta Lt 5 – Blackvox – 504 Jl. TB Simatupang Kav. 10 RT.6/14 Pondok Pinang Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310. Telepon : 0411 366 2154 – 0851-71117-123

 

To Top