MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Guna mengedukasi masyarakat soal anak-anak dan keperempuanan, Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Makassar menghelat Diskusi Publik di Hotel Horison Ultima, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Sabtu (15/7/2023).
Dilansir makassarbicara.id, diskusi bertajuk “Dinamika Problem Anak: Dampak Sosial Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangannya” ini dibawahi langsung oleh Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga. Ketua MUI, Ketua Perempuan dan Remaja, Majelis Taklim, dan perwakilan berbagai organisasi wanita Kota Makassar turut hadir pada diskusi publik.
Pada diskusi publik, MUI menghadirkan Veni Hadju selaku akademisi dari FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) Unhas (Universitas Hasanuddin). Dalam kesempatannya, Hadju menyampaikan bahwa pertumbuhan anak bergantung besar pada orang tuanya.
“Pertumbuhan anak tergantung pendidikan orang tuanya”, ucap Hadju.
Selama diskusi, Ia banyak menunjukkan data-data riset kepada audiens, salah satunya data dari globalnation. Bahwa Indonesia berada di urutan 101, rata-rata 158 cm, dari 101 negara dengan ukuran rata-rata manusia tertinggi di dunia. Urutan pertama ditempati negara asal benua eropa, Bosnia dengan rata-rata tinggi 183.9 cm.
“Di dunia internasional, anak-anak di Indonesia lebih pendek dibanding negara ASEAN lainnya”, tambahnya.
Lewat paparan itu, Ia mengingatkan agar masyarakat senantiasa memperhatikan pertumbuhan anak untuk mencegah stunting.
“Indonesia baru berbicara soal pertumbuhan anak pada tahun 2017. Terlambat memang dibanding negara lain. (Sudah mending) daripada tidak dimulai sama sekali”, pungkasnya.
Untuk mencegah stunting, maka salah satu usahanya adalah dengan memperhatikan secara serius pertumbuhan anak di 1000 hari pertamanya.
“Umur 1000 hari pertama kehidupan itu luar biasa, menentukan masa depan bangsa”, jelasnya.
Kegagalan pertumbuhan anak menurutnya bukan hanya dikarenakan kekurangan asupan gizi, akan tetapi bisa juga disebabkan oleh simulasi psikososial yang tidak memadai.
“Selain gizi, anak itu butuh kasih sayang. Perlu diperhatikan dengan lembut, jangan sering dikerasi”, ujarnya.
Untuk memperhatikan anak maka diperlukan pemahaman yang baik, terutama untuk ke dua orang tuanya. Maka dari itu Hadju menganjurkan kepada MUI untuk mengadakan program yang lebih memprioritaskan pelayanan dan edukasi kepada ibu hamil dan para pemudi.
“Menyiapkan calon ibu itu adalah tanggung jawab yang besar”, tegasnya.
“Pertumbuhan anak tergantung pendidikan orang tuanya”, ucap Hadju.
