MAKASSAR, EDUNEWS.ID — Kota Makassar bersiap menggelar pesta demokrasi tingkat akar rumput. Sebanyak 6.027 Ketua Rukun Tetangga (RT) akan dipilih serentak oleh warga pada Rabu, 3 Desember 2025, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemilihan 1.005 Ketua Rukun Warga (RW) pada 8 Desember.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), didampingi Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, telah mengumpulkan seluruh jajaran mulai dari Sekda, kepala dinas, camat, hingga lurah untuk memastikan proses ini berjalan sukses di Balaikota.
Namun, Appi tidak hanya berbicara soal teknis. Ia memberikan peringatan keras. Ketua RT/RW terpilih bukanlah jabatan seremonial, melainkan ujung tombak pelayanan yang akan dievaluasi ketat.
“Jangan Sampai Buntu di RT/RW”, tegas Appi, dikutip Selasa (11/11/2025).
Dalam arahannya, Wali Kota Appi menegaskan bahwa ia menolak keras ada Ketua RT/RW yang menjadi “tembok” penghalang antara program pemerintah dan warga yang membutuhkan.
“Akan sangat naif rasanya ketika ada program untuk masyarakat miskin tidak bisa tersampaikan karena buntu di Ketua RT atau RW. Ini yang saya tidak mau,” tegas Munafri.
Politisi Golkar itu menekankan, peran vital RT/RW adalah menerjemahkan dan memastikan program unggulan pemerintah, khususnya bantuan sosial, sampai ke sasaran.
“Kalau data warga miskin tertahan atau tidak jelas, kasihan orang yang seharusnya mendapat bantuan tapi tidak bisa mendapatkannya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Appi juga melarang keras adanya praktik diskriminatif di tingkat lingkungan. “Tidak boleh ada yang memilah-milah warga, (misalnya) keluarga dapat apa dan yang lain tidak. Itu tidak bisa terjadi,” tandasnya.
Demokrasi di Tingkat Akar Rumput
Meski memberi peringatan tegas soal kinerja, Appi meminta agar suasana pemilihan tetap kondusif. Ia menyebut ini adalah bagian dari pembelajaran demokrasi, bukan ajang perpecahan.
“Pemilihan RT/RW serentak ini bukan ajang tegang-tegangan karena yang memilih adalah warga yang saling mengenal. Jangan ada kubu-kuburan, tapi berjalan normal saja,” pesannya.
“Kenapa kita memilih, padahal bisa saja ditunjuk? Karena kita ingin masyarakat terlibat, berpartisipasi aktif, bukan apatis.”
Kembalikan Pilihan ke Tangan Warga
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Makassar, A. Anshar, menjelaskan bahwa pemilihan ini adalah amanat RPJMD, khususnya program strategis nomor 5, yakni “Mengembalikan mekanisme pemilihan RT dan RW ke tangan warga.”
Landasan hukumnya adalah Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 20 Tahun 2025. “Sosialisasi Perwali ini telah kami lakukan serentak di 15 kecamatan,” jelas Anshar.
Untuk memastikan partisipasi maksimal pada hari pencoblosan RT (3 Desember) yang jatuh pada hari Rabu, BPM telah mengusulkan kepada Wali Kota agar OPD terkait diberikan kelonggaran atau libur.
“Kecamatan Ujung Pandang akan menjadi lokasi percontohan pelaksanaan pemilihan yang akan dikunjungi langsung oleh Wali Kota dan Forkopimda,” tambah Anshar.
Menutup arahannya, Wali Kota Munafri Arifuddin juga memberi pesan khusus di tengah euforia pemilihan. Ia mengingatkan jajarannya untuk tidak lengah terhadap kebersihan lingkungan, terutama di musim hujan.
“Jangan karena sibuk urus pemilihan RT/RW lalu lupa kebersihan. Satgas harus bekerja maksimal membersihkan saluran air yang tersumbat,” pungkasnya.
Jadwal dan Tahapan Penting Pemilihan RT/RW 2025
- Pendaftaran Calon: 22 – 24 November 2025
- Penetapan Calon: 25 November 2025
- Penetapan DPT: 27 November 2025
- Kampanye Terbatas: 27 – 29 November 2025
- Masa Tenang: 1 – 2 Desember 2025
- Pencoblosan Ketua RT: 3 Desember 2025
- Penetapan Ketua RT Terpilih: 6 Desember 2025
- Pencoblosan Ketua RW (oleh RT terpilih): 8 Desember 2025
- Penetapan Ketua RW Terpilih: 11 Desember 2025


