MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi menggencarkan Program Gerebek Stunting di setiap kelurahan.
Hal tersebut dilakukan guna menekan angka prevalensi penderita stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi yang ditandai dengan tinggi badan di bawah standar.
“Target kita 2024 adalah zero stunting. Program Gerebek Stunting harus terus dilakukan oleh seluruh puskesmas dan kader posyandu untuk mendata anak-anak dengan gangguan stunting,” kata Fatma di Makassar, Minggu (11/6/2023) dilansir dari antara.
Diketahui, Program Gerebek Stunting adalah gerakan cegah risiko stunting dan merupakan agenda rutin setiap pekan dengan mengunjungi semua puskesmas secara bergiliran.
“Perlu diketahui stunting terjadi dikarenakan rentetan yang panjang, sehingga perlu pemahaman dan pencegahan sejak remaja, memasuki masa pernikahan, saat hamil, melahirkan, hingga di 1.000 hari pertama kelahiran,” katanya.
Untuk itu, perlu dilakukan pendampingan dengan berbagai kegiatan KIE (kesehatan ibu dan anak), memberikan vitamin penambah darah bagi ibu hamil, pelayanan Posyandu, ketersediaan kader kesehatan yang melakukan pemantauan, dan pelaksanaan kelas bagi ibu hamil.
“Pola hidup bersih harus diterapkan, memberikan gizi berimbang, dan yang terpenting adalah memberikan perhatian khusus kepada anak-anak,” lanjutnya.
Sementara itu. Kepala Puskesmas Tamalate dr Rudy Lautan menyampaikan bahwa telah dilakukan pula beberapa inovasi di Puskesmas Tamalate diantaranya inovasi Jempol Bumil atau Jemput Bola Ibu Hamil, dilakukan penjemputan kepada ibu hamil untuk dilakukan pemeriksaan.
Grebek Stunting ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin, serta Ketua dan Kader TP PKK Kecamatan Tamalate.
