MAKASSAR – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel), Suntono menegaskan pihaknya tidak pernah menyebutkan adanya kenaikan jumlah daerah termiskin di Sulsel.
“BPS tidak mengenal definisi daerah termiskin atau kabupaten termiskin. Kita tidak pernah menyebutkan segini daerah termiskin atau tidak termiskin. Kami hanya menyampaikan persentase kemiskinan provinsi maupun kabupaten/kota,” jelasnya, Sabtu (23/4/2022).
BPS, lanjutnya, merilis angka kemiskinan setiap tahun sebanyak dua kali, yakni pada bulan Maret dan September. Adapun angka kemiskinan Sulsel mengalami penurunan.
“Angka kemiskinan pada September 2021 yaitu 8,53%, atau mengalami penurunan 0,25% jika dibandingkan bulan Maret 2021 yang berada pada angka 8,78%. Angka itu pun juga mengalami penurunan jika dibandingkan bulan September 2020 yang berada pada angka 8,99%,” ungkap Suntono.
Diketahui sebelumnya DPRD Sulsel menyebutkan adanya 5 daerah termiskin di Sulsel pada tahun 2021.
BPS dan Pemprov Sulsel pun pernah melakukan Rapat Koordinasi yang dihadiri Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman.
“Pada Rakor itu, Pak Gubernur tidak pernah menyebutkan itu. Namun waktu itu, Pak Gubernur memberi pengarahan kepada OPD untuk mengintervensi kabupaten/kota yang angka kemiskinannya tinggi,” tuturnya.
Suntono pun mengaku bahwa Sulsel telah menunjukkan tren positif pada pertumbuhan ekonomi.
“Secara kumulatif tahun 2021, pertumbuhan ekonomi berada pada angka 4,65%,” pungkasnya.
(rls)
