MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Direktur Eksekutive Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sulawesi Selatan (Walhi Sulsel), Al Amin, kembali angkat bicara terkait polemik pembangunan proyek rel kereta api yang sedang dibangun BPKA Sulsel di kawasan pesisir Kota Makassar.
Al Amin menyatakan bahwa sejak awal desain rel kereta api At-grade (darat) tidak sesuai dengan kondisi tata ruang yang ada di kota Makassar. Olehnya, secara terang-terangan menolak desain rel kereta api dengan konsep at grade.
Bahkan, dirinya menantang Balai Perhubungan Kereta Api (BPKA) Sulsel menunjukan bagaimana dengan kelayakan studi atau analisis dampak lingkungan (Amdal) di wilayah sekitaran proyek rel kereta api tersebut.
Ia juga mengajak Aliansi Mahasiswa Makassar untuk mendesak BPKA ungkap atau membuka dokumen Amdal Proyek Kereta Api tersebut ke publik.
“Saya Menantang konsultan, badan otoritas kereta api, pemerintah perhubungan, gubernur Sulsel untuk membuka hasil studi kelayakan lingkungannya,” kata Al Amin saat menjadi narasumber pada diskusi publik yang digelar Diskominfo Kota Makassar di Hotel Four Points by Sheraton, Senin (29/08/2022).
Diskusi tersebut bertemakan, Rel Kereta Api Jangan Rampas Tanah Rakyat.
Dia menambahkan jika sepertinya, konsep rel kereta api dengan konsep at grade dilakukan dengan tidak transparan alias sembunyi-sembunyi.
“Buka dong ke masyarakat, bagaimana studi kelayakan mereka, bagaimana analisis lingkungan hidup di sana, ini proyek yang dibuat sembunyi sembunyi, tiba-tiba di Pangkep buat terowongan kereta api. Kalau sudah beres kenapa, pangkep, barru banjir.Walhi pasti menolak bilamana memberi dampak bencana kepada masyarakat,” ujar Walhi.
Ketua Tim Revisi RTRW Kota Makassar, DR Ikhsan mengatakan, konsep pembangunan Kel Kereta Api di Kota Makassar ataupun Sulsel harus memperhatikan dampak sekitarnya.
“Saat ini memang elevated mahal, tapi kalau darat (at grade) harus lagi bangun drainase, perlintasan layang untuk melintas kendaraan warga untia dan sebagainya. Bukan karna ada anggarannya, tapi yang memang banyak manfaatnya kalau elevated (melayang). Kita mau beli masa depan ini,” jelas Ichsan.
