LUWU, EDUNEWS.ID – Petugas panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih) KPU Kabupaten Luwu, melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih di Pemakaman Desa Pompengan, Kecamatan Lamasi Timur, Rabu (22/2/2023).
Hal tersebut guna memastikan benar tidaknya salah seorang pemilih meninggal dunia.
Saat melakukan pengecekan, petugas didampingi oleh seorang pria mewakili keluarga yang meninggal, tiba-tiba berbicara di depan batu nisan, menjelaskan maksud kedatangannya.
“Maaf, pantarlih datang hendak bertanya karena mau mendata pemilih dan mau memastikan bahwa Anda sudah benar-benar mati, maaf sebelumnya,” kata pria tersebut.
Pria itu kemudian memperlihatkan nama almarhum yang telah meninggal kepada petugas pantarlih KPU Luwu.
Kejadian itupun direspon oleh Ketua KPU Luwu, Ahsan Sofyan.
Menurutnya, hal itu dilakukan agar data pemilih lebih akurat.
“Sebenarnya metode pemeriksaan pemilih meninggal dunia itu dicek keterangan meninggal dari kelurahan atau rumah sakit, tapi mungkin pantarlih kita mau lebih akurat yah jadi dia cek langsung di kuburan,” terangnya.
Dia pun tidak mempermasalahkan petugas pantarlih yang mengunjungi kuburan itu.
“Kita apresiasi tujuannya mulia untuk menyukseskan Pemilu 2024 bisa menjadi contoh anggota pantarlih yang lain,” tutupnya.
