MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Aksi demonstrasi yang dilakukan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) UNM (Universitas Negeri Makassar) di depan Gedung Pinisi, pada Senin (24/7/2023) siang, disebut tak pernah berkoordinasi dengan Dahlan selaku Kepala UPT Keamanan.
“BEM tidak ada terkoordinasi secara langsung dengan saya. Tetapi melalui informasi dari anggota saya ada informasi tentang giat unjuk rasa darurat transparansi. Tapi itu tadi, bahwa untuk melapor secara langsung itu tidak ada,” kata Dahlan saat ditemui edunews.id di lokasi.
Guntur Gagairate Anwar selaku Presiden BEM UNM menyangkal hal tersebut. Ia mengaku bahwa koordinasi dengan pihak keamanan UNM adalah hal penting.
“Kalau persoalan koordinasi memang dibutuhkan untuk langkah antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat demonstrasi,” ucap Guntur ke edunews.id saat dihubungi, Selasa (25/7/2023).
Guntur bahkan menegaskan telah melakukan koordinasi dengan salah satu pihak keamanan kampus.
“Dan BEM UNM (telah) bangun koordinasi dengan pihak keamanan kampus untuk mengawal dan tertibnya demo kemarin,” lanjutnya.
Saat ditanya soal 35 personel polisi yang mengamankan dengan ketat, Ia berdalih bahwa hal tersebut adalah bukti pengakuan akan kekuatan demonstrasi BEM UNM.
“Kalau memang polisi mengerahkan banyak personil karena mengakui kekuatan mahasiswa UNM dalam melakukan aksi,” tutur Guntur.
Optimis dengan kekuatan massa aksi, Ia menilai kalau personel yang dikerahkan untuk mengawal aksi adalah polisi yang baru mencari pengalaman di lapangan.
“Dan melihat personel yang turun adalah polisi baru yang kemungkinan melakukan uji coba di lapangan,” tutupnya.
Diketahui, tuntutan BEM UNM sebagai berikut:
- Wujudkan transparansi BKT
- Wujudkan transparansi hasil penggolongan peninjauan UKT
- Libatkan LK (Lembaga Kemahasiswaan) dalam verifikasi berkas peninjauan UKT.
